JAKARTA, suaramerdeka.com - Pandemi Covid-19 yang telah membawa dampak signifikan terhadap berbagai sektor, termasuk pendidikan, telah menunjukkan betapa pentingnya sebuah ekosistem pendidikan memiliki kemampuan beradaptasi serta resiliensi yang tinggi.
“Sektor pendidikan adalah salah satu sektor yang paling terkena dampak negatif dari pandemi. Selama 18 bulan, sekolah dijalankan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk mencegah penyebaran virus. Tetapi terbukti bahwa dalam kasus mayoritas, PJJ kurang efektif sebagai pedagogi pembelajaran di Indonesia,” jelas peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Latasha Safira.
Berbagai organisasi telah melaporkan terjadinya learning loss pada pendidikan, di mana siswa ‘kehilangan’ pengetahuan dan keterampilan akademik akibat PJJ ini dan bahkan Bank Dunia memperkirakan bahwa siswa di Indonesia kehilangan sekitar 0,9 tahun pembelajaran.
Indonesia, ujar Latasha, harus membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan resilien terhadap tekanan serta gangguan.
Baca Juga: Polda Jateng Berikan Bantuan Psikososial untuk 100 Anak Terdampak Covid-19
Meredanya penyebaran pandemi akhir-akhir ini, sebaiknya dimanfaatkan untuk mencoba memperbaiki semua kelemahan ekosistem pendidikan di Indonesia dalam memberikan pembelajaran, terutama jarak jauh.
Ia menyebutkan contoh perlunya konektivitas internet yang merata di seluruh nusantara dan juga distribusi perangkat pendidikan terkait seperti laptop, pelatihan guru agar dapat membimbing siswa tanpa tatap muka dan pengembangan keterampilan dasar dan transferable.
“Banyak siswa yang tertinggal dalam pelajarannya karena mereka tidak dapat mengakses koneksi internet yang stabil atau perangkat yang dibutuhkan dalam PJJ, sedangkan guru-guru juga kesulitan untuk mengadopsi pembelajaran berbasis teknologi karena mereka tidak memiliki keterampilan digital yang diperlukan,” tandasnya.
Latasha juga menambahkan pentingnya pengembangan critical thinking, serta komunikasi dan keterampilan digital agar siswa mudah beradaptasi dan bisa tetap semangat belajar dari rumah.
Baca Juga: MA NU Nurul Huda Gelar Falakiyah Goes To School, Diikuti 36 Siswa
Ia juga menekankan pentingnya kebijakan dan investasi untuk mendukung kesiapsiagaan sektor pendidikan dalam menyikapi perubahan mendadak.
Kemitraan pemerintah dan swasta akan dapat mengatasi berbagai kelemahan ekosistem pendidikan, termasuk dalam mempersempit digital divide serta dalam mendukung sekolah dalam menerapkan langkah-langkah persiapan dan mitigasi.
Kurikulum sekolah di setiap tingkat harus memfasilitasi perkembangan keterampilan dasar dan transferable bagi siswa, serta bersifat adaptif, mampu menerapkan pembelajaran, baik secara tatap muka maupun jarak jauh, dengan efektif.***
Artikel Terkait
Akademisi Menilai Sistem MBKM sebagai Pendidikan Karakter
Imam B. Prasodjo: Wartawan Pendidikan Harus Orang Cerdas
Suara Merdeka - UPGRIS Komitmen Majukan Dunia Pendidikan
Raih Prestasi di Ajang PON XX Papua, Mahasiswa UT Terima Beasiswa Pendidikan
Pemkot Semarang dan Dinas Pendidikan Terus Canangkan Satu Desa Satu PAUD