SERANG, suaramerdeka.com - mahasiswa saat ini harus mampu menguasai keterampilan masa depan, diantaranya, cognitive flexibility, digital literacy and computational thinking, creative and innovative mindset, emotional and social intelligence.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani pada acara Focus Grup Discussion (FGD) Forum Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia, pada Kamis (28/10) di Serang.
Kecakapan itu, lanjut Dhani harus diasah selama proses belajar di kampus dan harus ditunjukkan kepada masyarakat.
“mahasiswa perlu menyadari pentingnya kolaborasi, bukan hanya berkompetisi. Karenanya tidak ada lagi The Winner dan Loser, melainkan the Winner dan Learner. Mereka yang belum mencapai keberhasilan, sejatinya masih dan selalu belajar bukan kalah”, tutur Guru Besar UIN Sunan Gunungdjati Bandung.
Baca Juga: Ikon Kota Semarang, Hendi Minta PNS Pemkot Aktif Belanja di Pasar Johar
Mantan Wakil Rektor III UIN SGD Bandung ini menegaskan peran Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama sangat sentral dalam menyiapkan mahasiswa yang mampu beradaptasi di new normal.
“Era supremasi digital dan new normal memaksa mahasiswa untuk melakukan akselerasi pemahaman dan penguasaan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0”.
“Skill abad 21 yang menghendaki kita untuk memiliki wawasan literasi digital sudah hari-hari ini kita lakukan”, pungkas Dirjen Pendidikan Islam dihadapan 58 WR/WK III PTKIN se-Indonesia.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Amin Suyitno memaparkan pentingnya reposisi peran PTKIN menuju kelembagaan bereputasi internasional.
Baca Juga: Sabet Korban dengan Sabit, Dua Bocah Perampok Asal Cilacap Dibekuk di Gombong
“PTKIN harus melakukan transformasi multilevel, antara lain: Transformasi Institusi, Transformasi Digital dan Transformasi Internasionalisasi (3T)”, katanya.
Menurunt Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, transformasi kelembagaan PTKI tidak hanya sebatas berubah penamaan, melainkan menuju transformasi substansi melalui kebaharuan paradigma integrasi ilmu, inovasi dan produktifitas publikasi.
Suyitno mencontohkan gelaran AICIS ke 20 Tahun 2021 terbukti mampu mempercepat capaian inovasi konferensi berbasis teknologi informasi, salah satunya melalui AICIS One Touch.
“Transformasi Internasionalisasi juga menjadi penting untuk mewujudkan PTKIN sebagai perguruan tinggi kelas dunia, melalui akreditasi dan rekognisi internasional” ungkapnya.
Baca Juga: IHWG FKUI Serukan Pentingnya Menjaga Kecukupan Hidrasi di Masa Pandemi
Artikel Terkait
Peringatan Sumpah Pemuda, Buruh-Mahasiswa Suarakan 13 Tuntutan ke Jokowi
Hari Sumpah Pemuda, Menag: Mahasiswa adalah Masa Depan Indonesia dan Indonesia Masa Depan
Mabit Fokmi USM, Gus In’am Dorong Mahasiswa Tingkatkan Budaya Literasi
Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dijalankan, Ajarkan Kebhinekaan bagi Anak Bangsa
Manfaatkan Limbah Dapur Organik, Mahasiswa UPGRIS Ciptakan Produk Bernilai Jual