SEMARANG, suaramerdeka.com - Akademisi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Paulus Kuswandono PhD menilai sistem atau kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang berbasis OBE (Outcome-Based Education) dan MBKM, sebagai pendidikan karakter.
Paulus menyampaikan hal tersebut saat memberikan paparan pada workshop peninjauan kurikulum untuk menyiapkan Kurikulum MBKM.
Kegiatan ini digelar program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) di Gedung Kampus IV perguruan tinggi tersebut, baru-baru ini.
Baca Juga: Kumpulan Poster Sumpah Pemuda Unik dan Menarik, Yuk Pilih dan Unduh Disini
Menurutnya, hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan, pelaksanaan, evaluasi kurikulum berdasarkan SN-Dikti dinyatakan bahwasanya SKL/CPL merupakan acuan atau landasan utamanya.
"Dengan demikian Kurikulum Pendidikan Tinggi yang telah dikembangkan berdasarkan SN-Dikti, sesungguhnya telah menggunakan pendekatan OBE. Hal ini sangat mendukung kurikulum," ujarnya.
Selain Paulus, ada tiga puluh lima pakar serta peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga: Dinkop UMKM Jateng Akan Dampingi dan Perkuat Literasi Keuangan Pelaku Usaha
Termasuk diantaranya Dekan FPBS Dr Asropah dan Dr Jafar Sodiq selaku ketua program studi PBI UPGRIS.
Jafar Sodiq menyampaikan, workshop ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang kurikulum MBKM yang sudah ada.
Peninjauan ini rutin diagendakan agar kurikulum sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman. Sekaligus pula ada pembaharuan penamaan, penataan atau organisasi mata kuliah.
"Tujuan pembelajaran diubah dari Content-Based Education menjadi OBE. Mata kuliah lebih baik tidak terlalu banyak, supaya tidak terjadi variasi mata kuliah yang terlalu banyak sehingga memberatkan dosen dan mahasiswa," sebutnya.
Artikel Terkait
Merdeka Belajar, Langkah Menjawab Kekhawatiran Mencetak SDM Unggul
Mari Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar Gernas BBI Aroma Maluku
Mahasiswa Baru Dikenalkan Model Kampus Merdeka, Merdeka Belajar
Kebijakan Pendidikan Minim Kajian Akademis, Sosialisasi Merdeka Belajar Dibutuhkan
Akademisi: Nilai Kebangsaan dengan Merdeka Belajar Memiliki Hubungan yang Mendatangkan Manfaat