Pertukaran Mahasiswa Mampu Tumbuhkan Wawasan Kebangsaan

- Jumat, 8 Oktober 2021 | 12:55 WIB
Rektor UPGRIS Dr Muhdi secara simbolis menerima mahasiswa dari perguruan tinggi lain. (suaramerdeka.com / Eko Fataip)
Rektor UPGRIS Dr Muhdi secara simbolis menerima mahasiswa dari perguruan tinggi lain. (suaramerdeka.com / Eko Fataip)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Pertukaran mahasiswa dalam negeri pada era Kampus Merdeka dinilai tak hanya meningkatkan kompetensi, namun juga mampu menumbuhkan wawasan kebangsaan.

Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Muhdi mengemukakan, melalui program Kemendikbudristek ini mahasiswa juga akan tumbuh sebagai individu intelektual, serta terbangun rasa persatuan sekaligus jiwa nasionalisme.

"Mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga soft skill dan wawasan kebangsaan. Mereka diharapkan bisa memanfaatkan program ini secara baik dengan membangun kebersamaan, kerja sama dan tentunya semangat dalam menuntut ilmu," kata Muhdi saat menerima mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di kampus tersebut, Jumat, 8 Oktober 2021.

Melalui Modul Nusantara, mahasiswa akan dikenalkan beragam budaya dan kesenian di Jawa Tengah, termasuk mempelajari objek wisata di provinsi ini.

Baca Juga: KBRI Den Haag Dukung Pemajuan dan Pemberdayaan Perempuan dalam Bidang Sains

Tahun ini, pihaknya menerima 92 mahasiswa dari 21 perguruan tinggi.

Sebanyak 62 mahasiswa di antaranya akan menjalani pembelajaran tatap muka, selebihnya secara daring.

Mereka nantinya akan mengikuti pembelajaran selama satu semester penuh. Mahasiswa tersebut di antaranya berasal dari Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Pattimura Ambon, Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Borneo Tarakan Kalimantan, dan sebagainya.

Mahasiswa terbanyak berasal dari Universitas Tadulako Palu (42 mahasiswa).

Muhdi menegaskan, tidak semua perguruan tinggi menyatakan siap untuk menerima program pertukaran mahasiswa luring.

Hal ini bergantung dari kesiapan masing-masing perguruan tinggi penerima, selain faktor status PPKM di tiap wilayah yang berbeda.

"Awalnya program ini memang diminta untuk dilakukan secara tatap muka. Lalu karena peningkatan kasus Covid-19 bulan lalu, sehingga sempat tertunda. Mengingat sekarang sudah mulai menurun, sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan luring," ujarnya.***

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X