Wakili Jateng, 2 Mahasiswa UPGRIS Berlaga di PON XX Papua

- Selasa, 28 September 2021 | 14:24 WIB
BERIKAN ARAHAN : Rektor UPGRIS Dr Muhdi beserta sejumlah pejabat struktural memberikan arahan kepada mahasiswanya yang akan berlaga pada ajang PON, Selasa (28/9). 28 September 2021. (suaramerdeka.com/Eko Fataip)
BERIKAN ARAHAN : Rektor UPGRIS Dr Muhdi beserta sejumlah pejabat struktural memberikan arahan kepada mahasiswanya yang akan berlaga pada ajang PON, Selasa (28/9). 28 September 2021. (suaramerdeka.com/Eko Fataip)

 

SEMARANG, suaramerdeka.com - Dua mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) mewakili Provinsi Jateng berlaga pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.

Mahasiswa prgram studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) tersebut akan berlaga pada dua cabang olahraga berbeda.

Fedian Aji Saputro akan berlaga pada cabang dayung nomor perorangan dan beregu. Sedangkan Afiah Hasanah Latif akan bertanding pada cabang olahraga softball putri.

Baca Juga: Terhimpit Pandemi, Capaian Pajak Hiburan di Sleman Rendah

Selain keduanya, satu mahasiswa lain dari program studi yang sama, yakni Marselus Kelanangame turut berpartisipasi dalam ajang ini sebagai wasit.

Rektor UPGRIS, Dr Muhdi menyatakan, partisipasi mahasiswanya dalam ajang yang akan berlangsung pada 2-15 Oktober tersebut merupakan suatu kebanggaan.

Selain memberikan bekal berupa uang saku, pihaknya menjanjikan apresiasi dalam bentuk beasiswa kepada mereka yang mampu mendulang prestasi pada ajang ini.

"Ini suatu kebanggaan, UPGRIS menjadi bagian dari kontingen Jateng. Dengan lolos menjadi bagian dari tim yang berlaga sebetulnya sudah suatu prestasi, karena tidak semua orang bisa melakukan capaian itu.

Baca Juga: Ahmad Luthfi: Bidhumas Polda Jateng Harus Bisa Dua Arah Memberikan Informasi ke Masyarakat

Lebih-lebih mampu berbicara banyak dengan mendulang medali," kata Muhdi saat memberikan arahan kepada mahasiswanya, Selasa 28 September 2021.

Ia berpesan kepada anak didiknya agar tetap disiplin, sportif, dan mampu menjaga diri.

Menurutnya, secara tidak langsung mereka membawa nama baik almameter, sehingga keberhasilan atlet-atlet ini juga keberhasilan bagi perguruan tinggi.

"Salah satu tugas perguruan tinggi menemukan talenta baru di bidang olahraga. Olahraga yang dimaksud juga tidak harus yang populer seperti sepak bola atau bulu tangkis. Setiap cabang olahraga memang harus dikenalkan dan dilatih sejak dini," ujarnya.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X