WHO dan Unicef Sarankan PTM Kembali Dibuka, Berikut 3 Langkah yang Harus Dipersiapkan Sekolah

- Jumat, 24 September 2021 | 14:28 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdialog dengan siswa saat memantau PTM di Kota Salatiga. (suaramerdeka.com / Surya Yuli P)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdialog dengan siswa saat memantau PTM di Kota Salatiga. (suaramerdeka.com / Surya Yuli P)



JAKARTA, suaramerdeka.com - Meski angka kasus COVID-19 di Indonesia tergolong tinggi, WHO menyarankan agar sekolah kembali dibuka.

Tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.

sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi anak-anak dibandingkan dengan keadaan di luar sekolah.

Terkait syarat bagi sekolah yang hendak membuka kembali pembelajaran tatap muka, WHO mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan.

"Saat hendak membuka kembali sekolah, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah cara menerapkan protokol kesehatan yang esensial, seperti menjaga jarak minimal satu meter dan memastikan murid dapat mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur.

Baca Juga: Jelang Liga 3: PSDB Mulai Berburu Pemain Senior, Ini Posisi yang Dicari

Namun, kita pun harus ingat bahwa sekolah tidak berada di ruang vakum. sekolah adalah bagian dari masyarakat," ujar Dr. Paraneetharan, Perwakilan WHO untuk Indonesia.

WHO juga menegaskan, sekolah yang memutuskan untuk kembali menggelar PTM, harus memastikan penularan di masyarakat tempat sekolah dapat dikendalikan.

Berikut ini persiapan sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan kembali PTM di Indonesia, UNICEF dan WHO menyarankan tiga langkah prioritas sebagai berikut:

Baca Juga: Covid-19 Bakal Mirip Serangan Flu Biasa, CEO Moderna Sebut Perlu Ada Booster Vaksin

1. Mengadakan program dengan sasaran khusus untuk mengembalikan anak dan remaja ke sekolah dengan aman, tempat mereka dapat mengakses pelbagai layanan yang memenuhi kebutuhan belajar, kesehatan, kesejahteraan psikososial, dan kebutuhan lain dari anak.

2. Merancang program remedial (belajar tambahan) yang membantu muris mengekjar materi pembelajaran yang hilang sambil membantu memahami materi-materi baru.

3. Mendukung guru agar dapat mengatasi kehilangan pembelajaran, termasuk melalui teknologi digital.

Dengan tiga langkah tersebut, diharapkan bisa meminimalkan dampak penutupan sekolah yang berkepanjangan terhadap kehidupan seorang anak.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Sumber: Kata Data

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X