Bahas Strategi Lolos Hibah Penelitian, FEB Udinus Hadirkan 2 Guru Besar

- Selasa, 14 September 2021 | 07:00 WIB
Udinus menggelar webinarl 'Strategi Jitu Lolos Hibah Proposal Kemendikbud-Ristek’. (suaramerdeka.com / dok)
Udinus menggelar webinarl 'Strategi Jitu Lolos Hibah Proposal Kemendikbud-Ristek’. (suaramerdeka.com / dok)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang memberikan strategi untuk untuk dapat lolos hibah penelitian.

Strategi lolos hibah penelitan itu diberikan Udinus melalui webinar dengan judul 'Strategi Jitu Lolos Hibah Proposal Kemendikbud-Ristek’. 
 
Dalam webinar yang diselenggarakan melalui platform zoom meeting tersebut, Udinus menghadirkan dua guru besar guna menjawab keresahan para dosen yang sering kali tidak lolos dalam proses hibah proposal.

Beberapa strategi untuk skema penelitian disampaikan oleh Prof. Dr. Eng. Retno Supriyanti, St., MT., ketua sentra HKI dan sertifikasi produk.

Baca Juga: Tahun 2021, Pemkot Semarang Target Renovasi Empat Taman. Gandeng Seniman Patung

Sementara itu strategi skema pengabdian disampaikan oleh Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto, MBA, Ph.D., selaku Dekan FEB Udinus.
 
Pada kesempatan tersebut, Prof. Retno menyampaikan beberapa hal terkait penyebab suatu proposal hibah sering kali ditolak.

Tiga di antaranya yakni perumusan masalah yang masih lemah, manfaat hasil penelitian yang masih kurang dan kelayakan penelitian yang belum memadai.

Pada dasarnya seorang peneliti harus selalu terlihat profesional. 

Baca Juga: Mendadak, 20 Personel Satlantas Polres Grobogan Dites Urin Usai Apel Pagi, Cegah Penyalahgunaan Narkoba
 
“Beberapa hal ini harus selalu diperhatikan dan dibuat lebih matang lagi, agar bisa meminimalisasi tertolaknya proses hibah untuk penelitian yang diajukan,” ujarnya yang juga merupakan Dosen Teknik Elektro Universitas Jenderal Soedirman tersebut. 
 
Ia juga menambahkan bahwa target publikasi dan biaya penelitian juga tidak kalah pentingnya dalam proposal penelitian.

Masih sering ditemui target yang masih asal ataupun biaya yang tidak masuk akal.

Karena para reviewer akan berfokus pada target keluaran serta biaya yang akan diajukan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melandai, Persyaratan Naik KA Jarak Jauh Belum Ada Pelonggaran
 
“Selain itu, peneliti juga harus memperhatikan Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) ketika akan mengajukan proposal, karena semua harus sesuai dengan TKT yang telah ditentukan,” tambah Prof. Retno 
 
Webinar ini juga dihadiri Dr Mahmud SE, MM selaku sekretaris Dekan.

Dengan dimoderatori Risanda Alirastra Budiantoro, Se, MSEI selaku dosen Program Studi (Prodi) S-1 Manajemen Udinus.

Webinar Diikuti kurang lebih 100 peserta yang merupakan dosen dan juga mahasiswa di FEB Udinus
 
Prof. Vincent sebagai pembicara kedua juga menegaskan bahwa sebelum membuat proposal, peneliti harus sudah memahami buku panduan agar tidak salah skema.

Beberapa prinsip dasar dalam pengabdian masyarakat juga turut dijelaskan, yaitu berbasis hasil riset, berbasis kewilayahan serta tantangan apa yang ada di mitra. 
 
Penelitian ini memang tidak bisa dibuat begitu saja dan harus ada persiapan yang matang. Melalui webinar kali ini diharapkan para dosen bisa lebih termotivasi lagi agar proposal yang diajukan dapat lolos dan diberikan dana hibah,” harapnya.***

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X