Kegiatan yang diketuai Sapto dari Departemen Biologi ini bertema penerapan Smart Productive Sustainable Aquaculture. Tujuannya mendukung kawasan BTN Karimunjawa terutama zona budidaya sebagai tempat pengembangan riset aplikatif untuk pemanfaatan kawasan berbasis konservasi dan lingkungan.
“Dipopulerkan pula aplikasi keramba jaring apung (KJA) bertingkat sistem IMTA yang telah dikerjasamakan dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Tengah.
Adapun penerapannya dipantau dan dikordinasikan dengan Balai Taman Nasional Karimunjawa memakai pola digital,” kata profesor lulusan Flinders University of South Australia ini.
Selain Sapto yang merupakan Ketua Departemen Biologi FSM dan Ketua Pelaksana MF-Kedaireka, maka hadir Guru Besar FSM Prof Dr Widowati sebagai anggota tim pelaksana, peneliti Satriyo Adhy serta Dosen Oseanografi Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan (FPIK) Dr Muhammad Helmi.
Baca Juga: Presdir Sentul City Bongkar Asal Usul Tanah Villa Rocky Gerung, Akui Harga Saham Belum Terpengaruh
Helmi menambahkan penerapan metode smart aquaculture itu didukung sistem informasi internet (IoT). Ini nantinya akan dioperasikan dalam bentuk Geoportal WebApplication dengan basis data smart multi-sensors dan videography untuk penerapan green aquaculture.
Pada kegiatan tersebut, tim pelaksana berkesempatan berkordinasi dengan Kepala Balai TN Karimunjawa Ir Titi Sudaryanti MSc. Harapanya ke depan kegiatan yang berorientasi pada konservasi dan ekowisata bahari berbasis budidaya modern ramah lingkungan tersebut dapat dikerjasamakan.
Pada rapat kordinasi Titi bahkan menyambut positif kegiatan riset terapan MF Kedaireka yang dapat memfasilitasi riset berwawasan lingkungan. Selain itu pentingnya riset aplikatif dengan mempertimbangkan aspek konservasi kawasan dan mengedukasi masyarakat lokal dalam pemanfaatan kawasan taman nasional.
Artikel Terkait
Wisata Karimunjawa Mulai Dibuka
Ganjar Minta Kadisporapar Perketat Syarat Wisatawan ke Karimunjawa
Wisata Karimunjawa Dibuka, Kuota Wisatawan Dibatasi 100 Orang Tiap Minggu
Keren! Karimunjawa dan Merapi-Merbabu, Cagar Biosfer Baru
Wakil Ketua MPR Apresiasi Karimunjawa Sebagai Cagar Biosfer Dunia
Konektivitas Angkutan Laut Tingkatkan Pariwisata Karimunjawa