JAKARTA, suaramerdeka.com - Penghapusan tes membaca, menulis dan berhitung (calistung) sebagai syarat untuk memasuki Sekolah Dasar (SD) membuka peluang yang setara bagi semua siswa.
Ini penting, mengingat tidak semua siswa memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan usia dini.
“Langkah ini perlu diapresiasi mengingat masih banyak SD yang menyelenggarakan tes calistung. Peraturan ini sebetulnya bukan sesuatu yang baru."
"Penegasannya diharapkan bisa membuat sosialisasinya menjadi lebih efektif,” terang Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza.
Nadia melanjutkan, pihak sekolah memang diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan asesmen terkait penerimaan siswa baru.
Tapi calistung seharusnya tidak dijadikan persyaratan untuk menentukan kelulusan.
Tes calistung berpotensi besar menjadi penghalang bagi calon siswa SD karena tidak semua anak bisa membaca dan menulis.
Selain itu, calistung yang sudah diajarkan di jenjang pendidikan usia dini menyebabkan adanya gap kompetensi antara anak yang mampu mengakses pendidikan usia dini (PAUD) dan yang tidak.
Umumnya, latar belakang ekonomi dan kurangnya pemahaman akan pentingnya pendidikan usia dini menjadi penyebab dari hal ini.
Selain itu, pendidikan usia dini belum menjadi jenjang wajib dalam sistem pendidikan di Tanah Air.
Baca Juga: TC Persiapan SEA Games 2023, 36 Pemain Dipanggil Indra Sjafri, Ada Promosi dan Degradasi
"Jadi, keputusan untuk menyekolahkan anak pada jenjang ini juga dikembalikan kepada orang tua," tambahnya.
Pengembangan pondasi numerasi dan literasi memang sewajarnya sudah menjadi bagian dari pendidikan sekolah dasar.
Artikel Terkait
Bagaimana Menjawab Persoalan Pendidikan di Tengah Perkembangan Teknologi, Ini Jawabannya
Sekolah Vokasi Undip dan IPB Sepakat Kembangkan Pendidikan Vokasional, Melalui Kerja Sama Berbagai Hal
Deputi Kemenko PMK Tinjau Persiapan Pendidikan Vokasi Sistem Ganda Edukadin Kerja Sama IHK Trier Jerman
Dukung Pendidikan, Indonesia Power dan IZI Jateng Beri Bantuan SDI Taqwiyatul Wathon Semarang
Siapa Sosok RA Lasminingrat yang Jadi Google Doodle Hari Ini? Ini Profil dan Perannya bagi Pendidikan