SUARAMERDEKA.COM - Bagi yang penasaran dengan sejarah ejaan bahasa Indonesia, mulai dari van Ophuijsen hingga Ejaan yang Disempurnakan simak penjelasan dalam artikel ini.
Kali ini, suaramerdeka.com akan menjelaskan sejarah singkat ejaan bahasa Indonesia lengkap dengan penjelasan mengenai ragam dan laras bahasa.
Ejaan bahasa Indonesia memiliki umur yang panjang.
Beberapa kali, ejaan bahasa Indonesia telah disempurnakan.
Baca Juga: Tips Aman Berpuasa di Bulan Ramadhan untuk Ibu Hamil, Jangan Paksakan Jika Muncul Gejala Ini...
Seiring berjalannya waktu, nama ejaannya di setiap era yang berlaku pun berganti-ganti.
Dirangkum suaramerdeka.com dari laman resmi Nara Bahasa, simak yuk penjelasan sejarah singkat ejaan bahasa Indonesia.
Sejarah Singkat Ejaan Bahasa Indonesia
Pada zaman kolonial Belanda, ejaan yang ditetapkan adalah Ejaan van Ophuijsen.
Sebelum disahkan oleh pemerintah kolonial pada 1901, ejaan van Ophuijsen dirancang oleh Charles Adriaan van Ophuijsen, Engku Nawawi, serta Muhammad Taib Sutan Ibrahim pada 1896.
Ejaan van Ophuijsen saat itu resmi menggantikan ejaan bahasa Melayu.
Selain itu, ejaan van Ophuijsen menandai akhir dari ketidakseragaman ortografi penulisan bahasa Melayu dalam aksara Latin.
Ejaan van Ophuijsen sempat digunakan di Indonesia selama 46 tahun.
Ejaan ini adalah referensi bagi penulisan iklan-iklan dan naskah Sumpah Pemuda.
Artikel Terkait
Keren! Siswa-Siswi SD Hj Isriati Baiturrahman 1 Pentaskan Kesenian Daerah, Bawakan Dialog Bahasa Inggris
Memahami Bahasa Tubuh Hewan Kesayangan Bisa Jalin Hubungan Emosi Hewan dan Pemiliknya.
Lengkap, Bacaan Niat Sholat Tarawih Berjamaah dan Sendirian, Arab Latin dan Terjemah Bahasa Indonesia
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Gelar Seleksi Buku Cerita Anak Dwibahasa, Cek Pengumumannya
Mulai Tahun Ini, Bahasa Indonesia akan Diajarkan di Harvard University