SUARAMERDEKA.COM - Aktor sekaligus Komika Stand Up, Soleh Solihun keluhkan adanya sumbangan di sekolah negeri keponakannya.
Hal tersebut disampaikan Soleh Solihun melalui postingan di akun Twitternya @solehsolihun dengan melampirkan foto.
Dalam foto yang diposting Soleh Solihun tersebut tertulis dengan jelas pada kop atas berjudul 'Surat Kesediaan Memberi Sumbangan Peningkatan Mutu Pendidikan (SPMP)'.
Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru PT Freeport Indonesia Tahun 2023, Terbuka 28 Posisi untuk Fresh Graduate
"Dapat kabar dari keponakan di Bandung. padahal kata kang @ridwankamil tak boleh ada pungutan apapun di sekolah negeri," tulis Soleh dalam caption.
Postingan tersebut telah tayang 3,2 juta kali, dan mendapatkan di re-tweet oleh 3.367 akun.
Lebih lanjut Soleh Solihun menyebut bahwa masih banyak sekolah negeri yang meminta sumbangan dikarenakan biaya operasional belum tertutup dari anggaran pemerintah.
"Sepertinya banyak sekolah negeri yang biaya operasionalnya masih belum tercukupi dari anggaran pemerintah. akibatnya mau tak mau dibebankan pada orangtua siswa," beber Soleh dalam cuitannya itu.
Hal tersebut sempat menuai protes dari para netizen yang menyebut bahwa keberadaan sumbangan tersebut adalah untuk membayar upah guru honorer.
"Maaf kang, kadang guru honorer di sekolah negri di ambilkan dari uang sumbangan untuk menggaji mereka, karena terkadang gaji guru honorer tidak ditanggung oleh pemda atau disdik daerah. Sebenernya tergantung gimana kepsek mengusahakan," jelas akun @fauzi_badarudin.
Lainnya menyebut bahwa pemerintah pusat hanya menurunkan dana BOS setahun dua kali, dan untuk periode saat ini akan cair pada Maret.
Hal tersebut menyebabkan sekolah harus menutup biaya operasional selama 3 bulan terlebih dahulu sampai dana BOS bisa cair.
"Halo kang soleh, saya guru honor di sekolah negeri. Tahukah anda kalau pemerintah pusat menurunkan dana BOS di bulan Maret? Yang mana sekolah harus menutup 3 bulan dulu terutama untuk menggaji guru honor. Bahkan tahun ini hanya dikucurkan 2 kali setahun," terang akun @ghea_anjanii.***
Artikel Terkait
Geger Pembacokan Anak SD Sukabumi Hingga Tewas saat Pulang Sekolah, Polisi Tangkap 3 Pelaku yang Masih SMP
Kebijakan Jam Masuk Sekolah NTT Disorot, Pengamat: Kurang Empatik, Kurang Terlihat Memanusiakan
Sorot Kebijakan Jam Masuk Sekolah di NTT, DPR: Jangan Anak-anak Dijadikan Kelinci Percobaan
Kebijakan Jam Masuk Sekolah NTT Disorot, Abdul FIkri Faqih: Ini Terobosan, Perlu Libatkan Semua Pihak
Terbukti Teribat Kasus Penganiayaan David hingga Berhenti Sekolah, Begini Nasib AG Sekarang