Hal ini berarti lampu hazard dipakai ketika kendaraan berhenti atau parkir.
Namun menghadapi jarak pandang yang terbatas saat hujan deras dan berkabut di Tol Bawen - Ungaran, para pengemudi terpaksa menggunakan lampu hazard.
Untuk menghentikan mobil di jalan tol lebih berbahaya.
Leo (48), pengendara yang mengalami kondisi hujan deras disertai kabut tebal di Tol Bawen - Ungaran menceritakan pengalamannya.
Dia terpaksa menggunakan lampu hazard.
Menurutnya dengan lampu hazard yang berkedip-kedip tersebut, membuat saling pengertian di antara pengemudi.
Akhirnya semua kendaraan yang melintas memperlambat kecepatan, tidak saling mendahului, dan menjaga jarak, serta berkonsentrasi penuh.
''Lampu hazard yang berkedip itu juga terlihat saat hujan deras dan berkabut tebal, sebagai patokan sopir melihat kendaraan di depannya,'' ungkap karyawan swasta tersebut, kemarin.
Leo menyadari bahwa menggunakan lampu hazard sambil berjalan di Tol Bawen - Ungaran saat hujan deras dan berkabut tebal, tidak sesuai ketentuan.
Namun sopir hanya bisa melakukan itu, karena sudah terlanjur di jalur tol.
Mungkin kalau dekat dengan rest area, sopir memilih beristirahat dahulu, saat hujan deras disertai kabut tebal. ***
Artikel Terkait
Konstruksi Jalan Tol Semarang Demak Seksi 2 Capai 93 Persen, Ditargetkan 28 Oktober 2022 Selesai
Elf Seruduk Truk di Tol Ungaran-Bawen, 5 Tewas Semua Warga Pasuruan
Progres Konstruksi Tol Solo Yogyakarta YIA Kulon Progo Seksi 1 Capai 21,88 Persen
November, Kendaraan Bisa Mengaspal di Tol Cisumdawu hingga Exit Cimalaka
Ada Tiga Undang-Undang dan Pasal yang Dapat Diterapkan dalam Kasus Kecelakaan di Tol Pejagan Pemalang