Baca Juga: Terungkap, Akhirnya Sepupu Rizky Billar Buka Suara dan Beri Dukungan pada Lesti Kejora, Dia Itu...
Hal tersebut masih bisa diakali dengan membongkar hardcase baterai untuk digunakan sel baterainya saja.
Oleh sebab itu, penggunaan alarm maupun pengaman ganda bisa diterapkan pada swap baterai agar resiko ini dapat dicegah.
2. Mendapatkan Baterai Soak
Selain mudah untuk dicuri, sistem swap baterai seringkali menjadi pertanyaan besar bahkan permasalahan bagi penggunanya.
Dengan cara penggunaan yang berbeda dari setiap pengguna motor listrik swap baterai, memungkinkan kualitas baterai yang ditukarkan akan semakin mudah rusak.
Oleh sebab itu, sistem swap baterai berdasarkan prosentase daya, bisa merugikan pengguna ketika mendapatkan baterai yang soak.
Baca Juga: Gratis, Download Video TikTok Tanpa Watermark Pakai Aplikasi Ini Saja, Simpel dan Mudah Kualitas HD
3. Pengguna Tidak Bisa Upgrade Kapasitas
Karena sistem swap yang sudah terstandarisasi, maka kapasitas yang ada tidak bisa ditingkatkan.
Hal ini, kurang cocok bagi pecinta modifikasi kendaraan listrik, yang biasanya akan meningkatkan voltase maupun ampere guna mendapatkan kecepatan maksimal dan jarak tempuh yang lebih jauh.
Artikel Terkait
MotoGP Thailand 2022: Kejutan! Marco Bezzechi Sukses Rebut Pole Position
Hasil MotoGP Thailand 2022: Miguel Oliveira Menang, Bagnaia Finis di Posisi Ketiga
Ajang IMX 2022: Modifikasi Mobil Rp 500 Juta Ini Curi Perhatian
Rekomendasi 8 Mobil MPV Terbaik 2022 Nomor 1 Ditempati?
Balap Catalunya GT World Challenge 2022: Simak Hasil Valentino Rossi Melaju dengan Mobil Sport, Juara ke?
Valentino Rossi Uji pada Mobil Sport BMW M4 GT3 Persiapan GT World Challenge Europe
Orang Ini Bobok Knalpot Motor Ninja Penuh Semangat, Ternyata Dapat Logam yang Lebih Berharga dari Emas