"Untuk pagi harinya mereka menempuh sekolah formal, dari tingkat SD-SMA. Jumlah anak yang kami asuh sekitar 100-an, meliputi santri putra dan putri."
"Latar belakangnya beragam, ada anak yatim, anak piatu, yatim piatu bahkan ada yang tidak diketahui keberadaan orang tuanya," ujarnya.
Baca Juga: Usai Resmikan Masjid, Yayasan Muhammad Khoerullah Siapkan Lahan Ponpes
Ia menceritakan, awal mula berdirinya panti ini pada kisaran 2005-2006 lalu. Awalnya hanya dihuni satu dua anak.
Seiring berjalannya waktu, jumlah anak yang ditampung di panti ini kian bertambah.
Pihaknya pun mengajak para dermawan untuk berkenan membantu mengembangkan pondok tersebut.
Baca Juga: Bank Indonesia Terus Bergerak Sosialisasikan Cinta Bangga Paham Rupiah
Terlebih bangunan yang ditempati saat ini masih berstatus sewa atau dalam proses pembelian.
Kondisinya dinilai belum sepenuhnya layak jika melihat jumlah anak yang tinggal di sana.
"Kami sebetulnya juga sedang membangun tempat lain tidak jauh dari lokasi sekarang. Proses pembangunannya belum sepenuhnya rampung 100 persen. Jika sudah sempurna, kami berencana memisahkan bangunan untuk santri putra dan putri," ungkapnya.
Artikel Terkait
Anak Panti Asuhan Jadi Serbuan Vaksinasi Korem 081/DSJ
Pandemi, Himadiktar Berbagi Kebahagiaan di Panti Asuhan
Bantu Pemkot Semarang, Panti Asuhan Al Jannah Terima Anak Asuh yang Kehilangan Orang Tua karena Covid-19
BNI Salurkan Bantuan Mobil Ambulans Jenazah ke RS Panti Wilasa Citarum
Alste Peduli, Bagikan 5.000 Lumpia ke Panti Asuhan dan Kaum Dhuafa