Bila dilanjutkan maka akan terjadi berefek gangguan pada otot tubuh misal pada leher, mata, otot, bahu, sirkulasi darah tidak sehat termasuk sakit akibat refraksi (pantulan radiasi layar komputer).
Selain dosen yang dituntut untuk memiliki kemampuan khusus dalam mengoperasionalisasi hardware dan software maka kemampuan mahasiswa pun perlu disiapkan agar dapat mengikuti proses pembelajaran secara daring.
Mahasiswa perlu dituntut untuk memahami materi kuliah secara simultan dan fokus terus menerus.
Baca Juga: Bedah Buku 'Mati Ketawa Ala Tegal', Kritik Kebijakan Pandemi Covid-19
Melihat tantangan pada pembelajaran synchronous learning yang menggunakan media zoom, google meet, Webex dan lainnya, akhirnya di sisi lain muncul pembelajaran yang lebih mudah bagi tercapainya capaian pembelajaran lulusan dan capaian pembelajaran mata kuliah yaitu dengan menggunakan tehnologi informasi yang biasa disebut asynchronous learning.
Pembelajaran ini yang dipakai perguruan tinggi biasa disebut sebagai universitas berbasis digital atau digital university.
Maka di Indonesia ada tiga jenis perguruan tinggi berdasar mekanisme pertemuan dalam pembelajarannya yaitu luring atau offline university, universitas dengan pembelajaran jarak jauh dan digital university.
Bila offline university adalah pembelajaran di kampus, pembelajaran ini memerlukan investasi gedung, ruang kelas dan peralatan yang biayanya tidak sedikit, apalagi harga tanah dan bangunan semakin meningkat.
Solusi offline university adalah menggunakan media tehnologi digital pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran ini menggunakan synchronous learning dengan tatap muka tetapi menggunakan media tahnologi digital seperti Webex, zoom dan google meet.
Dengan segala kelemahan dari synchronous learning maka muncullah asynchronous learning dengan istilah lain adalah pembelajaran digital. Pembelajaran ini berbasis website.
Dikatakan digital university (universitas maya) karena semua mahasiswa di seluruh dunia dapat bebas memilih course yang diminati tanpa terbatas ruang dan waktu.
Digital university menggunakan pembelajaran asynchronous yang berarti dosen dan mahasiswa tidak bertemu secara langsung dalam waktu yang sama.
Mereka menggunakan aplikasi Massive open online course sebagai jembatan maya atau digital untuk terwujudnya capaian pembelajaran lulusan dan capaian pembelajaran mata kuliah.
Pembelajaran ini sudah banyak dipakai oleh perguruan tinggi di Indonesia dan perusahaan swasta seperti Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Universitas Terbuka (UT), Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (UNAIR) dan Fakultas Ekonomi (FE Unissula) dengan choolifahschool.com nya.
Artikel Terkait
Digitalisasi Perguruan Tinggi untuk Atasi Learning Loss Generation
Spirit Muktamar Muhammadiyah: Hikmah, Edukasi, dan Dialogis Keumatan
Gempa Merusak di Darat Itu Makin Nyata dan Perlu Diwaspadai
Ancaman Senyap Asap Rokok
Fintech Syariah, Sang Primadona Transformasi Digital