SEJAK akhir Oktober 2021 minyak goreng (migor) menjadi trending topik di berbagai sosmed dan media massa (cetak, online, tv),
Di berbagai media mainstream, minyak goreng menjadi headline, hingga ekonom, politisi, menko, menteri, pengamat hingga pejabat pemerintah daerah semua berbicara.
Banyak kalangan aktivis sosmed berkreasi membuat meme, tik-tok, video pendek dan beragam konten dengan tema yang sama: minyak goreng langka dan mahal.
Kasus langka dan melonjaknya harga minyak goreng yang telah berjalan lima hingga enam bulan adalah sebuah rekor tersendiri.
Baca Juga: Primbon Jawa Sebut 7 Weton Ini Cocok Jadi Jodoh Rabu Legi, Salah Satunya Kamu?
Sebelum ini kenaikan harga sembako dan minyak goreng paling lama berlangsung 1 bulan.
Itupun dipicu adanya permintaan (demand) pasar yang meningkat sesaat, biasanya beriringan dengan Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.
Setelah itu harga akan melandai lalu turun kembali ke harga normal.
Akan tetapi kejadian kali ini sungguh tidak 'tinemu nalar' (Jawa : masuk akal) publik, sebagaimana artikel kami yang dimuat Suara Merdeka, Kamis 9 Desember 2021.
Artikel Terkait
Kemenko Perekonomian Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut
Kualitas Laporan Keuangan Pemda Perlu Ditingkatkan, Bupati Pemalang Terima Penghargaan Opini WTP
Pemkab Magelang Terima Opini WTP atas LKPD Tahun Anggaran 2020
Tudingan Keterlibatan Erick Thohir dalam Bisnis PCR, Pengamat: Hanya Opini Liar
Raih Opini WTP, Baznas Demak Targetkan Pengumpulan Zakat Rp 9 Miliar