ALUNAN suara angklung yang dimainkan secara apik menyambut ketibaan kami di Balai Desa Ketanonageng kecamatan Sragi kabupaten Pekalongan, Sabtu pagi, 12 Februari 2022.
Menariknya, grup musik angklung dimainkan perangkat desa yang dimotori langsung pak Jamhari, Kades Ketanonageng. Carik (Sekdes), Lebe (Modin) dan 2 orang perangkat desa ikut memainkan alat musik menyemangati suasana pagi.
Bangunan Balai Desa Ketanonageng termasuk berukuran kecil dan nyaris tidak memiliki lahan buat parkir mobil. Beruntung tempatnya menyatu dengan SD Negeri dan masjid Jami'. Halaman SD yang berada persis di belakang Balai Desa bisa dimanfaatkan sebagai area parkir mobil dan garasi mobil Ambulance Desa.
Baca Juga: Beberapa Negara Sudah Umumkan Bebas Pandemi Covid-19, Indonesia Kapan Menyusul?
Sambil menunggu kehadiran peserta pelatihan yang mulai berdatangan, kami ikut menyanyi duet dengan Modin. Dua lagu kami bawakan. Judulnya Jambu Alas karya Papa Irma dan Rondho Kempling karya Manthous. Dua lagu Jawa yang populer di masyarakat dan sering dilantunkan grup Angklung Ketanonageng.
Pemuda Pancasila Sragi berpartisipasi mengikutkan 7 anggotanya untuk nge-pam, membantu menjaga ketertiban dan mengatur lalu lintas kendaraan di jalan depan Balai Desa. Babin Kamtibmas dari Polsek, Babinsa dari Koramil dan Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Sragi ikut membersamai selama kegiatan berlangsung.
Kami bertiga, satu tim dari HIBTAKI, akan berbagi ilmu dan pengalaman budidaya klanceng bagi 30-an peserta, perwakilan warga dari 3 dusun. Sesuai standar kurikulum HIBTAKI, Pelatihan Dasar (Latsar) Budidaya Klanceng di masa normal membutuhkan waktu 8 jam. Terdiri dari 3 materi teori di dalam kelas dan 1 materi praktek di luar kelas.
Baca Juga: Kisah Feri, Korban Selamat Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang Terseret Ombak di Jember
Mengingat kondisi pandemi belum usai, maka total waktu pembelajaran disesuaikan menjadi total 5 jam. 3 materi teori @1 jam dan materi praktek 1 jam. Diselingi ishoma (istirahat, sholat dan makan siang) 1 jam. Tanya jawab dan berbagi pengalaman sebagai tindak lanjut Latsar dilakukan secara virtual melalui Group Whattapps. Belajar sambil mengerjakan learning by doing.
Selama setahun pasca pelatihan, kami akan mendampingi alumni Latsar, sebagai wujud tanggung- jawab moral dan laku profesional sebagai mentor.
Artikel Terkait
Warga Blora Ini Budidayakan Madu Lebah Klanceng, Diyakini Bisa Sembuhkan Covid-19
Membudidayakan Klanceng agar Sejahtera