BERBAGAI laporan mengindikasikan bahwa ekonomi digital Indonesia akan semakin positif dan tumbuh di masa depan.
Walau begitu, pertumbuhan yang ada terlihat bercampur.
Paket Kebijakan Ekonomi ke-14 tanggal 10 November 2016 yang merumuskan roadmap e-commerce Indonesia menargetkan Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara tahun 2020 dengan 1.000 teknopreneur dan pasar dengan nilai Rp 1.820 triliun.
Target pertama tentu target yang sangat mudah.
Baca Juga: Kapolda Jateng Beri Motivasi Anak Agar Berani Divaksin
Jumlah penduduk Indonesia sekitar 41 persen jumlah penduduk Asia Tenggara dan pada tahun 2021, Indonesia menguasai 40 persen pasar e-commerce di Asia Tenggara.
Jadi ini sesuatu yang sangat normal untuk masa sekarang, tetapi tidak terlalu normal jika merujuk ke masa lalu.
Pada tahun 2018, Indonesia menguasai 52 persenpasar e-commerce di Asia Tenggara. Jumlah teknopreneur cukup mengejutkan dengan tercatat 2.079 teknopreneur, lebih dari 100 persen prediksi tahun 2016.
Baca Juga: Gantikan Rahmat Affandi, Tri Adhianto Jadi Plt Wali Kota Bekasi
Tetapi di sisi lain, pasar e-commerce Indonesia jauh di bawah target Rp 1.820 triliun.
Artikel Terkait
Fleksibilitas Perguruan Tinggi Mengikuti Perkembangan Globalisasi
Peran Teknologi dalam Peningkatan Tata Kelola Perhutanan Sosial
Negeri-negeri Ambon Manise untuk Indonesia
Catatan Awal Tahun untuk Bupati Blora: Warga Menanti Realiasi 'Janji' Dalan Alus
Digitalisasi Ibuisme