Refleksi Pembelajaran Online

Red
- Selasa, 8 Juni 2021 | 05:18 WIB
Isna Rafika Dewi (Teguh)
Isna Rafika Dewi (Teguh)

"Melihat fenomena online learning sekarang, terlihat banyak sekali kepayahan yang dihadapi guru/dosen/pendidik dan siswa/mahasiswa dalam menghadapi kondisi pembelajaran seperti ini. Pandemi ini memberikan banyak pengalaman bagi semua orang di dunia ini.'

SEJAK awal tahun 2020, kondisi menjadi sangat berbeda sejak ada bahaya Covid-19 di Indonesia.

Terdapat dampak pada semua lini, termasuk pada sektor pendidikan.

Sistem pendidikan mengalami perubahan regulasi sesuai dengan Surat Edaran No 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menganjurkan semua institusi pendidikan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Semua pembelajaran di tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi dilakukan secara online dan di rumah masing-masing.

Karena perubahan kondisi yang terjadi secara tiba-tiba ini menjadi tantangan besar bagi pendidik dan siswa itu sendiri. Setiap metode pasti memiliki kelemahan dan kelebihan.

Pembelajaran online memudahkan kita dalam beberapa hal, seperti dapat melakukan beberapa hal dalam satu waktu, beberapa tugas bisa dikumpulkan dengan cepat dan mudah via email atau media yang lain, dan masih banyak lagi. Selain itu, sebagai dampak dari pembelajaran ini, kita dapat lebih banyak mengenal dan menguasai online platform yang mendukung online learning.

Pembelajaran secara daring menjadi keuntungan tersendiri bagi beberapa orang. Termasuk bagi pendidik yang merangkap sebagai ibu rumah tangga (IRT), mahasiswa yang bekerja, dan masih banyak lagi. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan dalam satu waktu sekaligus.

Bagi pendidik yang juga memiliki tugas rumah tangga, ini sangat meringankan bebannya, seperti mengajar online dengan menunggu cucian di mesin cuci, mengawasi anak yang masih balita, mendampingi online learning anak-anak mereka, membantu mengarahkan tugas-tugas sekolah mereka, dan beberapa tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya.

Indah sekali. Jadi, untuk mahasiswa yang bekerja, mungkin ini dapat meringankan uang transpor dan living cost mereka.

Mengingat selain regulasi bagi pelajar untuk belajar dari rumah, dunia kerja juga menyuruh mereka untuk bekerja dari rumah (work from home). Dengan adanya online learning dan work from home, mereka tidak perlu banyak melakukan perjalanan dari rumah-kantor-sekolah.

Semua dapat dilakukan secara mudah hanya dengan di depan screen dan koneksi internet. Waktu menjadi sangat efektif, pengalihan antara pembelajaran online menuju pengerjaan tugas pekerjaan dapat dilakukan hanya dengan open dan close window pada web browser, dan aplikasi.

Semua rapat, seminar, dan mentoring bisa dilakukan dengan menggunakan platform online. Mahasiswa dengan kondisi seperti ini sangatlah beruntung, karena mendapat dua fasilitas menarik, yaitu knowledge comes, money comes. Hebat sekali.

Serba Mudah

Pada masa pandemi ini, banyak sekali seminar keilmuan dan kemampuan diobral secara gratis dengan narasumber-narasumber hebat yang konstruktif.

Ini menguntungkan sekali bagi orang-orang yang haus akan ilmu.

Halaman:

Editor: Teguh Wirawan

Tags

Terkini

Tarik Ulur Proporsional Terbuka dan Tertutup

Selasa, 21 Maret 2023 | 08:51 WIB

Mixue, Es Puter dan Es Tung Tung

Sabtu, 18 Maret 2023 | 21:42 WIB

Jalan Terjal Menuju Pemilu 2024

Sabtu, 11 Maret 2023 | 13:15 WIB

HUT Ke-73 Tahun Suara Merdeka: Adaptif-Inovatif

Sabtu, 11 Februari 2023 | 05:40 WIB

Satu Abad Nahdlatul Ulama

Selasa, 7 Februari 2023 | 13:34 WIB

Berharap pada Media Massa, Mungkinkah?

Senin, 30 Januari 2023 | 11:30 WIB

Medical Tourism, Indonesia Mengejar Ketertinggalan

Kamis, 19 Januari 2023 | 20:37 WIB

Kotak Suara Berbahan Dupleks untuk Pemilu 2024

Rabu, 18 Januari 2023 | 11:12 WIB

PR Penanganan Banjir

Senin, 9 Januari 2023 | 08:48 WIB

Program Pena Kemensos Dorong Perekonomian Masyarakat

Rabu, 28 Desember 2022 | 15:34 WIB
X