Proses perdamaian Timur Tengah memasuki fase baru yang tidak terbayangkan sebelumnya, yang ditandai dengan kehadiran Mesir. Negara Piramida itu menyatakan kesediaannya untuk terlibat aktif dalam perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina. Pasti bukan kebetulan apabila fase baru ini berbarengan dengan era politik luar negeri aktif Israel.
Sebagai juru damai, Mesir tidak diragukan lagi kapabiltasnya. Indonesia tidak akan pernah lupa pada sejarah bahwa Mesir adalah negara yang lebih dahulu mengakui kemerdekaan Indonesia, suatu tindakan yang mencerminkan semangat ideologis Mesir untuk meghadirkan perdamaian di muka bumi. Mesir juga memiliki ikatan historis sangat dalam.
Ikatan historis antara Mesir, Palestina, dan Israel bahkan termasuk dalam, kitab-kitab "Sejarah Suci". Mesir menjadi bagian dalam pengembaraan teologis dan teleologis bersama bangsa Palestina dan Israel. Pemahaman Mesir atas Israel sama baik dan sama dalamnya dengan pemahaman Mesir terhadap Palestina. Modal historisitas ini akan menjadi sangat penting dan utama.
Israel mulai menjalankan politik luar negeri aktif, dengan secara progresif menjalin hubungan bilateral dengan negara-negara lain serta memulihkan relasi antarnegara yang pernah terganjal batubatu sandungan politik. Ini momentum yang sangat tepat untuk menjemput semangat persahabatan Israel dan mengarahkannya ke peta perdamaian.
Momentum yang sangat bagus dan luar biasa ini perlu disadari pula tidak lantas menghasilkan perjanjian damai yang instan. Proses dan kerumitan perundingan perdamaian permanen masih sangat panjang. Walau demikian, tidak berlebihan dikatakan bahwa keterlibatan Mesir akan meringkas dan mempersingkat proses itu hingga 5-10 tahun lebih cepat.
Keterlibatan Mesir tidak akan maksimal apabila tidak didukung oleh lingkungan dan semesta Timur Tengah. Masing-masing negara tetap harus memainkan peran sesuai pola dan kedalaman relasi, baik dengan Israel ataupun Palestina. Dengan demikian, seluruh upaya itu akan bergabung menjadi satu energi utuh yang mampu mendorong percepatan perdamaian Timteng.