SOLO, suaramerdeka.com – Museum TitikNol Pasoepati memberi penghargaan kepada Greysia Polii yang sukses meraih emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu.
Goresan batik Greysia Rinenggo Orchid dipajang pada museum tersebut. Juru Kunci Museum TitikNol , Mayor Haristanto menyebut, lukisan batik ini dibuat oleh Greysia Polii pada 24 April 2010 di Batik Putera Laweyan Solo.
“Saat itu, pada momentum rekor MURI, para pebulu tangkis terkemuka Indonesia membatik. Bekerja sama dengan Dewan Kota PBSI Solo (Pemkot),” jelas Mayor.
Greysia membuat motif batik Anggrek Rinenggo, di atas kanvas berukuran 50 × 60 sentimeter (cm). Diakui Mayor, lukisan batik itu terbuat dari kain asli, menggunakan canting.
Baca Juga: Akses Vaksinasi Covid-19 Dipermudah, Harus Dibarengi Kelancaran Pasokan dan Distribusi
“Setelah diwarna, lantas menjadi koleksi saya,” ujar Mayor.
Saat itu, Greysia masih berusia sekitar 22 tahun. Selain dia, ada sekitar 20 pebulu tangkis Indonesia yang ikut. Ada Liliyana Natsir, Mohammad Ahsan.
“Ada juga Maria Febe, Dionysius Hayom Rumbaka, Sony Dwi Kuncoro, dan Nova Widianto yang juga memecahkan rekor MURI. Kala itu para pebulu tangkis Indonesia membatik bersama selama di Solo,” kata Mayor.
Baca Juga: Karyawan Mal Dirumahkan, Baznas Kota Semarang Beri Bantuan Paket Sembako
Dua tahun kemudian, pada 6 Desember 2012, di luar Kejuaraan Nasional Djarum PBSI, sejumlah pebulu tangkis menyempatkan diri membatik di Rumah Danar Hadi.
Artikel Terkait
Bangga dengan Pencapaian Greysia/Apriyani, Erick Thohir: Bukti Sebuah Perjuangan
Greysia/Apriyani Sabet Emas Olimpiade, Liliyana Natsir: Kalian Pelengkap
Greysia/Apriyani Raih Emas Olimpiade 2020, Pengusaha Ini Siap Beri Bonus
Selamati Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Ganjar: Hebat Betul Mereka
Garena Apresiasi Greysia/Apriyani, Hadiahi Diamond Free Fire Gratis Seumur Hidup