Ditambahkan, kegiataan tersebut juga dijadikan ajang silaturahmi antar-riders. Karenanya ada muatan-muatan yang diharapkan bisa menghadirkan hawa-hawa positif dalam berkegiatan roda dua itu.
“Mengingat kami juga menyelipkan sisi edukasinya, semacam talk show dengan mendudukan atlet nasional untuk berbagi ilmu kepada calon-calon baru atlet prestasi kedepannya,” kata Founder CAF, Widiyono.
Ratusan peserta itu berasal dari banyak daerah. Tak hanya Bandung tapi juga pembalap dari Jabodetabek, Yogyakarta, Jepara, Purwokerto, Palembang, hingga Batam.
Sebanyak 14 kelas dilombakan mulai dari prayouth, penghobi dewasa, hingga atlet profesional.
Kompetisi downhill-enduro itu mengacu kepada regulasi lomba yang ditetapkan Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) dan Union Cycliste Internationale (UCI), Federasi balap Sepeda Dunia.