Kaitannya dengan perkembangan cuaca di Kabupaten Semarang yang curah hujannya meningkat menjelang pemungutan suara 9 Desember 2020 ini, pun menurut Bupati Mundjirin perlu dicarikan solusi supaya tidak menyebabkan orang pada malas datang ke TPS. Dirinya mengapresiasi KPU Kabupaten Semarang yang berinisiatif menggelar Lomba Swafoto di TPS, gencar melakukan sosialisasi termasuk mengisi ceramah di rumah ibadah gereja maupun masjid tanpa mengesampingkan protokol kesehatan.
“Karena sekarang musim penghujan, jadi ada 750-an TPS yang sekarang di luar ruangan. Ini akan diusahakan masuk ke dalam ruangan, tapi ruangan ini harus 10 meter x 8 meter. Kalau kurang dari ukuran itu ditambahi tenda,” imbuh Mundjirin.
Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, M Talkhis mengatakan, melalui rakor kemarin pihaknya berharap ada partisipasi aktif dari forkompimda dalam rangka mengantisipasi potensi penularan dan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Semarang. Menurut dia, terminologi kemenangan adalah sendiri-sendiri. Dari tim sukses, dimaknai untuk memenangkan pasangan calonnya. Dinas Kesehatan, TNI, maupun Polri, tentunya memiliki terminologi kemenangan sendiri.
“Begitu juga KPU dan Bawaslu, bagi kami terminologi kemenangan itu adalah memastikan bahwa satu jajaran Bawaslu yang terlibat sampai di tingkat TPS bisa bersikap adil. Kemudian profesional, menjaga integritas, dan tidak berpihak,” kata dia.
Sejalan dengan itu, pihaknya harus memastikan bahwa penyelenggara maupun penyelengaraannya sesuai dengan regulasi. Dengan demikian, Talkhis yakin nantinya akan menghasilkan pemimpin terpilih bagi Kabupaten Semarang siapapun yang terpilih, yang terbaik dengan proses yang baik juga.
“Yang terpenting, Bawaslu harus memastikan pilkada ini tidak menjadi potensi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Semarang,” tegas Talkhis