SEMARANG, suaramerdeka.com - Calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said-Ida Fauziyah memberikan apresiasi kepada penyelenggara pemilu atas terwujudnya Pilkada Jawa Tengah yang aman dan lancar. Meski demikian, keduanya memiliki beberapa catatan penting untuk perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan demokrasi di Jawa Tengah dan level nasional.
Dalam siaran pers yang diterima suaramerdeka.com, Senin (9/7), Pak Dirman dan Mbak Ida, demikian keduanya biasa disapa, menyampaikan empat catatan. Pertama, soal Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dianggap bermasalah.
"Hasil kajian kami, ada potensi sebanyak 3,7 juta nama-nama pemilih memberi indikasi tidak akuratnya jumlah dan identitas pemilih Jawa Tengah. Jumlah ini lebih besar dari selisih perolehan suara antara pasangan nomor 1 dan pasangan nomor 2," tuturnya.
Mereka cukup menyayangkan belum adanya penanganan yang cukup serius oleh pihak-pihak yang berwenang.
Kedua, terkait terbatasnya sosialisasi pasangan calon. Hal ini menurutnya disebabkan oleh kegagalan lelang alat peraga kampanye secara berulang-ulang. Sebab, menurut keduanya, KPU Jawa Tengah mengalami tiga kali gagal lelang, baik lelang pencetakan brosur, pemasangan baliho, maupun pemasangan iklan di media cetak dan elektronik. Mereka menilai hal itu berdampak pada kurang memadainya sosialisasi Pilgub Jateng.