SEMARANG, suaramerdeka.com – Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat, agar segera mengucurkan dana guna menyelesaikan masalah kekeringan di Wonogiri. Menurut dia, dahulu masalah air bersih di Wonogiri karena tidak adanya sumber mata air, kini sudah ada sumber dan hanya butuh dana serta teknologi untuk menyalurkannya.
“Ada sumber Seropan, Waru dan Banyutowo. Semuanya belum dimanfaatkan dengan maksimal,” kata Hadi usai meninjau sumber air bersih Seropan Gunung Kidul, Wonogiri.
Menurut data yang dimiliki oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, potensi sumber air Seropan sebanyak 750 liter per detik saat baru dimanfaatkan sebanyak 260 liter per detik, untuk Wonogiri baru sebesar 50 liter perdetik. Sedangkan perkiraan Dinas PU Kabupaten Wonogiri kekurangan kebutuhan air bersih mencapai 680 kubik per hari, masih sangat terjangkau karena potensinya bisa mencapai 1.267 kubik per hari.
Menurut pria kelahiran Giriwoyo Wonogiri ini, meskipun berada di Gunungkidul, sumber Seropan ini sudah dapat dimanfaatkan karena sudah ada pernjanjian kerjasama antar pemanfaatan air bersih. Pihak BBWS menurutnya, sudah mengizinkan bahkan saat ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Pracimantoro, masih ada permasalahan yang perlu intervensi Pemprov maupun Pemkab Wonogiri.