SEMUA orang yang punya hati pasti sangat sedih, terbelalak, ngelus dodo, dan mengutuk tindakan biadab bom bunuh diri di gereja Katedral Makasar kemarin. Siapakah orang yang tega melakukan aksi kejam dan tidak berkeprimanusiaan itu? Sebuah aksi yang menciderai rasa kemanusiaan dan jauh dari ajaran agama apapun.
Lebih-lebih ketika umat Katolik sedang melakukan kebaktian termasuk rangkaian ritual hari paskah. Sementara sebagian umat Islam pun sedang menanti malam Nisfu Sya'ban. Sebuah malam yang diyakini penuh keberkahan dan biasanya diramaikan dengan ziarah ke makam leluhur, pembacaan surat Yasin dan do'a malam nisfu sya'ban.
Tepatnya diamalkan setelah shalat maghrib. Sekaligus meminta ampunan kepada Allah Swt; merujuk sebuah hadist yang diriwayatkan dari Muadz bin Jabal, bahwa Allah mendatangi seluruh makhluk pada malam Nisfu Sya'ban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.
Meskipun pada awalnya masih teka-teki, dan yang berwajib masih mengidentifikasi siapa aktor di belakang semua ini dan dari kelompok mana? Namun, mulai menemukan titik terang, ketika Kapolri bersama Panglima TNI melakukan peninjauan di tempat kejadian, Kapolri menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri sebanyak 2 orang, satu laki-laki dan satu perempuan. Pelaku laki-laki termasuk jaringan JAD dan pernah ngebom di Jolo Filipina. Sementara yang perempuan masih diidentifikasi. Kita tunggu saja press release resminya.
Meskipun begitu, sebagaimana aksi-aksi pengeboman di sejumlah gereja dan tempat ibadah selama ini, banyak pengamat yang menebak dan hampir mirip pernyataan Kapolri bahwa pelaku bom bunuh diri pastilah ulah dari seseorang yang berafiliasi dengan jaringan ISIS. Bisa jadi JI, JAD, ataupun MIT. Karena sel-sel kelompok ini senantiasa aktif dan masih melakukan perekrutan dan aksi kekerasan di beberapa daerah selama pandemi.