Klaim atas temuan vaksin Nusantara oleh mantan menteri kesehatan dr Terawan beserta tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro sontak menjadi berita viral selama beberapa hari ini. Sebagai bangsa, sudah selayaknya Indonesia bangga terhadap setiap karya dan gagasan anak bangsa. Prestasi sekecil apapun, apabila disemai dengan apresiasi ibarat benih yang akan tumbuh membesar.
Tetapi tetap harus dikritisi, demikian kata sebagian orang yang menganut paham kritisisme, alias semua hal harus dikritik dan direspons skeptis. Tentu sangat boleh mengkritik, namun dalam hal sebuah prestasi dan kerja, alangkah lebih yang apabila yang disampaikan tidak melulu kritik tetapi sebuah masukan dan pendapat untuk memperkaya dan memperbaiki metodologi demi kesempurnaan karya.
Vaksin Nusantara kini menuai pro dan kontra di kalangan para ahli. Vaksin tersebut kini tengah memasuki uji klinis tahap kedua di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Kariadi Semarang. Bahkan, ada yang meminta Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk menghentikan vaksin Nusantara dengan alasan kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia. Alasan intinya adalah meragukan kesahihan pengembangan vaksin itu.