KABAR duka datang dari dunia dakwah Tanah Air. Ulama sekaligus pendakwah kondang Syekh Ali Mohammad Ali Jaber wafat pada Kamis (14/1) dalam usia 44 tahun.
Syekh Ali Jaber merupakan salah satu ulama yang dakwahnya bersifat membangun, tidak pernah menyampaikan hal-hal yang bersifat sensitif, serta selalu mengajak umat untuk mencintai Al Quran, serta ukhuwah (persaudaraan). Model dakwah seperti ini tentu saja merupakan dakwah yang dibutuhkan oleh banyak orang, sebab pada hakikatnya dakwah yang sebenarnya adalah upaya mengajak orang lain pada kebaikan. Mengajak pada kebaikan tentu saja harus dilakukan dengan cara-cara yang baik.
Tidak saja umat, namun bangsa ini sesungguhnya juga memerlukan peran mulia dari para dai yang dalam penyampaian dakwahnya dilakukan dengan cara-cara yang baik, santun, menyejukkan, mengajak pada persatuan, serta berisi muatan-muatan positif yang bersifat membangun bagi keberlangsungan hidup beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pada zaman penuh keterbukaan seperti sekarang, setiap orang sah-sah saja berekspresi di muka umum asalkan masih dalam batas-batas yang dibenarkan oleh peraturan perundangundangan. Saat ini umat juga sudah makin dewasa dengan lebih memilih mengikuti dakwah dari para mubalig/dai yang dalam setiap ceramahnya dapat menghindari hal-hal kontroversial maupun sesuatu yang bersifat sensitif seperti menyangkut persoalan politik, SARA, maupun hal lainnya.