• img_title
Tutup Pencarian
    • img_title
    • HOME

    • News

      • Nasional

      • Mancanegara

      • Ekonomi dan Bisnis

      • Liputan Khusus

      • Lurah Hebat

      • Beranda Ulama

      • Opini

      • Pilkada

      • Parlemen

    • Bola

      • Indonesia

      • Inggris

      • Italia

      • Jerman

      • Spanyol

      • UEFA

      • Bola Dunia

    • Sport

      • Balap

      • Raket

      • Cabang Olahraga

      • motogp

      • formula 1

    • Otomotif

      • Mobil

      • Motor

    • Entertainment

      • Selebrita

      • Musik

      • Film

      • Seni dan Sastra

      • Event

    • Gaya Hidup

      • Kesehatan

      • Travel

      • Parenting

      • kuliner

      • Religi

      • Gadget dan Elektronik

      • Klub dan Komunitas

    • Regional

      • Semarang

      • Pantura

      • Solo

      • Banyumas

      • Muria

      • Kedu

    • E-PAPER

    • SMTV

    • Indeks

  • img_title
    Share :
    • News

    • Opini

    • Detail

    • Ormas Menyambut Indonesia Emas

      Oleh Chriswanto Santoso
    • Selasa, 27 Oktober 2020 | 00:03 WIB
    • Penulis:
      • Red

    "Generasi emas yang bakal mewarnai Indonesia pada 2045 harus disiapkan sejak saat ini. Dengan bonus demografi yang dinikmati Indonesia pada 2030, dengan penduduk mayoritas berusia muda dan produktif, dapat mendorong bergeraknya sektor ekonomi, jasa, dan manufaktur."

    DAHULU, bangsa-bangsa yang hidup di Nusantara, di mana saat ini sebagian besar menjadi wilayah Indonesia, pernah menjadi kekuatan besar di Timur. Negerinegeri seperti Singasari, Sriwijaya, dan Majapahit, bahkan menjadi kekuatan besar yang mengontrol Asia bagian tenggara.

    Namun, ketika kerajaan-kerajaan besar itu gagal mempertahankan supremasinya akibat perang saudara atau perebutan tahta, maka melemahlah pengaruh mereka. Ditambah lagi, kejatuhan Konstatinopel pada 1453 oleh Kekaisaran Turki Ottoman, mendorong kerajaan-kerajaan Eropa seperti Spanyol dan Portugis, mencari sumber-sumber rempah baru.

    Jatuhnya Konstatinopel mengubah geopolitik abad ke-15. Usai menguasai Konstatinopel, Sultan Muhammad Al Fatih (Mehmed II), mengontrol Selat Bosporus yang membuat perdagangan antara Eropa Timur dan Barat terganggu. Harga rempah-rempah yang mengalir dari Eropa Timur dari Asia, menjadi kian mahal.

    Pendek kata, jatuhnya Konstatinopel membuat Turki Ottoman menguasai geopolitik dan ekonomi Eropa. Istanbul, nama baru Konstatinopel kemudian menjadi pusat rempah Eropa dan Asia. Bahkan, perdagangan komoditas kelas wahid itu, dikuasai sepenuhnya oleh para pedagang Islam. Bangsa-bangsa Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda lalu berinisiatif melakukan penjelajahan samudera.

    Mereka datang ke wilayah Nusantara, di mana kekuatan-kekuatan besar pada masa lampau telah melemah. Sehingga dengan politik adu domba dan teknologi militer yang lebih baik, mereka mampu menaklukkan Nusantara.

    Lama dikuasai asing, bangsa Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus 1945, terseok-seok mengejar ketertinggalan. Namun, Mc-Kinsey Global Institute pada September 2012, memperkirakan Indonesia akan menjadi negara ketujuh, yang menguasai ekonomi dunia pada 2030. Harapan tersebut juga tertuang dalam program nasional Generasi Emas Indonesia 2045.

    • Sebelumnya
    • Selanjutnya
    • 1
    • 2
    • 3
      • #Ormas

      • #Ekonomi Bisnis

    Share :

    Berita Lainnya

    • img_title

      Opini

      19 Januari 2021 , 00:27 WIB

      Pencegahan Ekstremisme secara Holistik

      Pencegahan Ekstremisme secara Holistik

    • img_title

      Opini

      19 Januari 2021 , 00:17 WIB

      Bencana-Bencana Itu Bisa Dihindari

      Bencana-Bencana Itu Bisa Dihindari

    • img_title

      Opini

      19 Januari 2021 , 00:07 WIB

      Mewaspadai Bencana Hidrometeorologi

      Mewaspadai Bencana Hidrometeorologi

    • img_title

      Opini

      18 Januari 2021 , 00:40 WIB

      Vaksin dan Performa Olahraga

      BENTUK penanganan Covid- 19 memasuki babak baru mulai awal tahun 2021. Pasalnya, sejak pertengahan Januari 2021 vaksinasi sudah mulai action dengan berjuta harapan untuk mengontrol bahkan menghentikan meluasnya kasus infeksi Covid-19. Kendati masih menyisakan polemik di seputar vaksin tersebut, ada baiknya semua pihak tetap berusaha menaruh harapan dan menempatkan sisi positif dari vaksinasi.

    • img_title

      Opini

      18 Januari 2021 , 00:20 WIB

      Riak Kegaduhan Merespons Vaksinasi

      Salah satu hal yang paling dinantikan tetapi juga ternyata paling dipersoalkan adalah soal vaksin. Setelah berbulan-bulan didera pandemi Covid-19, kehadiran vaksin dan program vaksinasi membawa kelegaan bagi banyak orang. Namun, sebagian kecil warga masyarakat, beberapa di antaranya tokoh masyarakat, melihat vaksin dan vaksinasi dari sudut pandang yang negatif dan bahkan menolak menyatakan vaksin.

  • Pilihan Redaksi

    • img_title

      Nasional

      Teknologi Telekonferensi Jadi Kebutuhan Mendasar

    • img_title

      Nasional

      Banjir di Nunukan Kalimantan Utara, 533 Rumah Terendam 2.752 Jiwa Terdampak

    • img_title

      Nasional

      BMKG Pasang Perangkat Informasi Setiap Posko di Mamuju

    • img_title

      Nasional

      Banjir Bandang Terjang Puncak Bogor, Warga Diungsikan

    • img_title

      Parlemen

      Banyak Bencana Alam, Dewan Minta Pemda Perkuat Logistik dan Mitigasi

    Topik Terkini

    • satgascovid19
    • ekonomi
    • pilkada
    • covid 19
    • kemenag

    E-Paper

    • image_title

      Baca Selengkapnya >>

    Stay Connected

    • 1,03 M
    • 343 K
    • 5,4 K
    • 1,5 K

    Terpopuler

    • img_title

      Nasional

      Banjir di Nunukan Kalimantan Utara, 533 Rumah Terendam 2.752 Jiwa Terdampak

    • img_title

      Nasional

      BMKG Pasang Perangkat Informasi Setiap Posko di Mamuju

    • img_title

      Nasional

      Teknologi Telekonferensi Jadi Kebutuhan Mendasar

    • img_title

      Nasional

      Banjir Bandang Terjang Puncak Bogor, Warga Diungsikan

    img_title

    img_title

    Berita

    15 Januari 2021 , 01:29 WIB

    Tokoh Agama Ajak Umat Tidak Ragu Ikuti Vaksinasi

    Regional

    • img_title

      Muria

      MGBK Pati Hadirkan 85 Kampus dalam Ekspo Virtual

    • img_title

      Pantura

      PTSL 2021, BPN Targetkan Sertifikasi 3.130 Bidang Tanah

    • img_title

      Pantura

      Banjir Genangi 296 Rumah, Polres Pemalang Salurkan Bantuan

    • img_title

      Semarang

      Atasi Banjir dan Tanah Langsor, Ini Langkah Pemkot Semarang

    • img_title

      Muria

      Sejumlah Lokasi di Kudus Terendam Banjir

    • img_title

      Semarang

      Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Perlu Upaya Trobosan Akhiri Pandemi

    • img_title

      Muria

      Bupati Blora Minta CPNS Baru Jadi Agen Ubah Laku

    • img_title

      Semarang

      Dua “Pahlawan Kebersihan” Korban Laka Bawen Terima Santunan

Ikuti kami di:
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Info Karir

SUARAMERDEKA.com

©2019
| All Right Reserved
A Group Member of VIVAnetworks
  • Jagodangdut
  • 100kpj
  • Intipseleb
  • Viva
  • Vlix
  • Sahijab
  • Suaramerdeka
  • TvOne
  • Onepride
  • Oneprix