JAKARTA, suaramerdeka.com – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan ada perkembangan negatif kasus Covid-19 pada minggu ini. Tercatat 52 kabupaten/kota berpindah dari zona oranye ke zona merah. Untuk itu, kepala daerah pada 52 kabupaten/kota ini diminta berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 di pusat dan Kementerian Kesehatan jika ada kendala dalam upaya penanganan Covid-19.
Yang memprihatinkan dari 52 kabupaten/kota tersebut, Provinsi Jawa Tengah memiliki terbanyak perpindahan zonasi pada kabupaten/kotanya, termasuk Kota Semarang. Tercatat 15 kota/kabupaten yakni Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Wonosobo, Magelang, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Pati, Jepara, Semarang, Batang, Pemalang, Kota Magelang, dan Kota Semarang.
"Mohon keadaan ini dijadikan refleksi penanganan Covid-19. Jika perkembangan menunjukkan kearah yang tidak diharapkan, itu artinya kita perlu memperbaiki strategi, cara dan upaya penanganan kita supaya bisa berhasil. Jangan berpuas diri pada upaya penanganan yang belum maksimal," kata Wiku.
Selain kembali masuk zona risiko tinggi Covid-19, Kota Semarang mencatat rekor kurang menggembirakan, yakni tercatat top 10 kabupaten/kota dengan kematian terbanyak kedua setelah Kota Surabaya (1.381), lalu Kota Semarang (988), berikutnya Jakarta Timur (847), Jakarta Barat (712), Jakarta Selatan (647), Jakarta Pusat (580), Sidoarjo (529), Banyuwangi (438), Kota Makassar (420) dan Jakarta Utara (418).