JAKARTA, suaramerdeka.com - Dengan populasi sebesar 270 jiwa, Indonesia memiliki kebutuhan vaksin yang besar. Apalagi, nanti akan ada revaksinasi atau booster vaksin. Oleh karena itu, selain adanya vaksin kerja sama dengan luar negeri, pengembangan vaksin dalam negeri untuk mendukung kemandirian vaksin sangat diperlukan.
"Saat ini, ada enam lembaga yang turut mengembangankan vaksin Merah Putih,yaitu LBM Eijkman, Unair, LIPI, UI, ITB, dan UGM dengan masing-masing platform yang berbeda," ujar Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro.
Baca Juga: Kemenristek Resmikan Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih Indonesia
Baca Juga: Vaksin Merah Putih dari Insentif Pajak
Sebelumnya, SK terkait Pelaksana Harian Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 tersebut juga diberikan kepada Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Universitas Airlangga pada 27 November 2020 saat peluncuran Bakti Inovasi Indonesia Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) di Yogyakarta.