BANDUNG, suaramerdeka.com - Kepala Kantor Bank Indonesia Jabar, Herawanto menegaskan peningkatan aktivitas ekonomi yang diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan, terbukti mendorong pemulihan kondisi ekonomi di wilayahnya. Kebijakan seperti travel warning dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) perlu dipertimbangkan mengingat membawa konsekuensi terjadinya penurunan kinerja ekonomi.
Hal itu ditandai dengan optimisme pelaku usaha dan juga masyarakat melalui Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Jawa Barat pada November 2020 yang meningkat menjadi 92,4 dibanding September 2020 yang sebesar 82,5 point.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Disiplin Protokol Kesehatan
"Artinya, business confidence di Jawa Barat mulai meningkat dan terdapat keyakinan untuk mendorong produksi serta investasi," tandasnya saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020 Jabar di Bandung, Kamis (3/12).
Kondisi serupa diperlihatkan dari respon sejumlah korporasi utama (liaison) dan Survei Kegiatan Dunia Usaha di Jabar, yang mengindikasikan peningkatan optimisme pada akhir 2020. Industri Pengolahan dan Perdagangan juga mulai menunjukkan pemulihan, terindikasi dari peningkatan prompt manufacturing index (PMI) dan ekspor komoditas unggulan.
Selain itu, seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat, katanya, indikator sektor pariwisata pun menunjukkan perbaikan, seperti membaiknya tingkat hunian akomodasi dan jumlah wisatawan yang datang ke Jabar, meskipun masih berada di bawah kondisi normal.
Di samping indikator lainnya, dia mempunyai keyakinan bahwa kondisi ekonomi di wilayahnya pada triwulan IV 2020 berpotensi menjadi lebih baik.