NTT, suaramerdeka.com - Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo meninjau korban letusan Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Erupsi, Tim DMC Bersama Dompet Dhuafa NTT Siaga
Kunjungan Doni ini sesuai arahan Presiden, agar BNPB terus mencermati perkembangan erupsi Gunung Ili Lewotolok.
Berdasar laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (30/11) pukul 22.00 WIB, ada sebanyak 4.628 jiwa yang telah dievakuasi di 7 titik pengungsian.
Seperti halnya ketika mengunjungi lokasi pengungsian di sejumlah titik di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, akibat erupsi Gunung Merapi, di Lembata Doni Monardo juga menekankan pentingnya prosedur penyelamatan rakyat.
"Prinsipnya, keselamatan rakyat nomor satu. Selamat dari bencana gunung berapi, dan selamat dari paparan Covid-19,” katanya.
Berdasar pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, erupsi masih terus terjadi, dan dimungkinkan akan terjadi erupsi susulan. Hari Senin (30/11) erupsi kolom abu setinggi 700 meter dari puncak (2.123 mdpl). Erupsi tersebut terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik.
“Kita berharap intensitas erupsi susulan berangsur-angsur menurun, tanpa mengurangi kewaspadaan,” ucapnya.
Staf Khusus Kepala BNPB, Egy Massadiah menambahkan hadirnya Kepala BNPB merupakan komitmen hadirnya pemerintah pusat bersama pemerintah daerah di tengah masyarakat yang tertimpa musibah.
“Concern pak Doni, selain tersedianya fasilitas pengungsian yang memadai, juga dibarengi ketersediaan sarana mencuci tangan pakai sabun, ketersediaan masker, dan tempat pengungsian yang berjarak antara satu dan lainnya,” ujarnya.
BNPB juga menempatkan dua buah helikopter, salah satunya jenis Chinook untuk mendukung penyaluran bantuan ke lokasi pengungsi.