Oleh karena itu, Presiden Kelima RI itu tak heran sang ayah pintar berbahasa sejumlah negara, di antaranya Jerman, Inggris, dan Belanda. Tak heran juga, Bung Karno bisa menggagas Konferensi Asia-Afrika. Seharusnya, pemuda bangsa harus belajar dari pikiran dan tindakan Bung Karno itu.
Bung Karno sebagai pengoleksi sekaligus kutu buku juga pernah disaksikan oleh KHÂ Saifuddin Zuhri. Saifuddin yang merupakan menteri agama era Bung Karno melihat kamar sang proklamator RI itu sangat berantakan dengan buku.
Menurut Megawati, pemuda Indonesia wajib membaca buku-buku yang ditulis Bung Karno. Seperti buku Indonesia Menggugat, yang di dalamnya hasil pemikiran Bung Karno dengan kondisi bangsa saat itu terhadap kolonialisme. "Bagi saya, membaca buku Bung Karno, selain membuka jendela dunia, juga mengekstraksi pikiran-pikiran dari banyak tokoh-tokoh dunia yang dikenal beliau dari buku-bukunya," jelas Megawati.