BANDUNG, suaramerdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan pihaknya melakukan pengawalan menyeluruh terhadap proses uji klinis fase ketiga vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Tiongkok yang dijadwalkan mulai bergulir pertengahan Agustus 2020.
Langkah itu dilakukan mengingat mereka pula yang akan mengeluarkan izin edarnya. Dengan demikian, seluruh rangkaian yang dijalankan itu benar-benar dalam pemantauan.
Di sisi lain, PT Bio Farma yang siap melakukan produksi selepas pengujian keandalan memberikan perhatian terhadap faktor kehalalan vaksin tersebut. Sedangkan Tim Riset Unpad menginformasikan sudah 800 orang yang tercatat sebagai relawan pengujian.
Baca Juga: Perubahan Perilaku, Jurus Jitu Selagi Tunggu Rampung Vaksin Covid-19
“Sebagai regulator, Badan POM berkomitmen melakukan pengawalan sepanjang siklus perjalanan vaksin Covid-19 di Indonesia. Mulai dari tahap uji klinik, pendaftaran untuk memeroleh izin edar, produksi, hingga distribusi nanti," kata Kepala BPOM, Penny K Lukito saat elaksanaan Kick Off Meeting Uji Klinis Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Kamis (6/8).
Dia pun memastikan bahwa vaksin tersebut sudah memenuhi standar keamanan Badan POM di samping persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad guna pelaksanaan uji klinis. "Secara aspek keamanan dan mutu vaksin sudah ada jaminan keamanan dari Badan POM. Apalagi uji klinis ini sudah masuk ke fase ketiga," jelasnya.