JAKARTA , suaramerdeka.com - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim akhirnya minta maaf kepada NU, Muhammadiyah dan PGRI berkaitan polemik Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kemendikbud. Mendikbud sebelumnya membuat POP yang memicu polemik hingga akhirnya NU, Muhammadiyah, dan PGRI mengundurkan diri. Padahal ketiga organisasi tersebut selama memiliki kiprah besar dalam pendidikan nasional dan menjadi mitra strategis Pemerintah.
"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna," ujar Mendikbud seperti dilansir laman Kemendikbud, Selasa (28/7).
Lalu bagaimana respons NU dan Muhammadiyah setelah Mendikbud minta maaf dan bersilaturahmi ke Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Rabu (29/7). Kedatangan Nadiem disambut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Kunjungan Nadiem juga dimaksudkan sebagai permintaan maaf secara langsung atas polemik proses seleksi program POP. Abdul Mu'ti mengeapresiasi kunjungan dan permintaan maaf Nadiem secara kelembagaan dan personal itu. Meski Nadiem berjanji akan mengevaluasi POP, kata Mu’ti, Muhammadiyah belum menentukan sikap lebih lanjut setelah memutuskan mundur karena seleksi lembaga peserta POP yang dinilai tidak transparan.