JAKARTA, suaramerdeka.com - Memasuki musim kemarau 2020, Perum Perhutani melakukan antisipasi dini pencegahan dan pengendalian kebakaran lahan dan hutan (karhutla) dengan menggelar apel dan simulasi kesiapsiagaan karhutla pada seluruh satuan kerja. Antisipasi dini dilakukan Perum Perhutani sebagaimana yang telah biasa laksanakan pada setiap tahun nya, mengingat interaksi kepentingan masyarakat terhadap hutan cukup tinggi.
Beberapa penyebab terjadinya kebakaran hutan antara lain berupa perilaku orang yang membuang puntung rokok/sumber api secara sembarangan ditepi atau di dalam kawasan hutan, disengaja atau tidak disengaja oleh masyarakat yang tidak bertanggungjawab, adanya pembersihan lahan pertanian dengan membakar tumbuhan bawah/semak di lokasi lahan garapan di dalam kawasan hutan dan d isekitar lokasi pertanian/kebun masyarakat yang berbatasan dengan kawasan hutan.
Kemudian, sisa perapian para pendaki gunung, adanya budaya menerbangkan balon udara pada bulan-bulan tertentu yang jatuh ke lokasi kawasan hutan dan menimbulkan kebakaran, kebiasaan berupa ritual budaya masyarakat lokal untuk naik gunung (ritual keagamaan), adanya sebagian masyarakat yang mencari lebah madu liar dan burung yang meninggalkan sisa bara api di hutan.