JAKARTA, suaramerdeka.com - Pancasila selama ini dinilai hanya semacam narasi yang miskin implementasi. Hal ini menjadi sangat berbahaya, karena Indonesia mengalami kehampaan ideologi.
"Pancasila tidak pernah salah dan sangat luar biasa. Namun, pelaksanaannya yang kurang maksimal," kata anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan MPR RI Nabil Harun di Gedung MPR/DPR/DPD RI Senayan, Jakarta, Senin (13/7).
Hal itu disampaikannya dalam diskusi Empat Pilar dengan Tema Pancasila Masuk Kurikulum. Menurutnya, kondisi ini membuat pendidikan Pancasila di sekolah harus dipertahankan.
"Ini menjadi tanggung jawab semua pihak, agar Pancasila tidak hilang. Masuknya Pancasila dalam kurikulum pendidikan, juga sangat perlu. Tak hanya di jenjang dasar, menengah dan perguruan tinggi, namun juga di lingkungan BUMN, TNI - Polri dan aparat sipil negara," ujarnya.
Hal itu sekaligus untuk mencegah berkembangnya ideologi ekstrim. Karenanya, dia juga mempertanyakan sejauh mana efektivitas screening yang diterapkan.
"Menjadi Pancasilais harus nasionalis dan sekaligus religius. Karena nasionalis saja akan menjadi sekuler dan bila hanya relijius, maka akan menjadi radikal," tandasnya.