Dia pun optimis kehadiran taman tersebut dapat menjadi daya tarik wisatawan khususnya pada saat musim liburan terutama pada akhir tahun. Dengan demikian, revitalisasi tersebut bisa berdampak positif terhadap tingkat kebahagiaan masyarakat.
Lebih dari itu, RK menyebut penyegaran itu memang sudah harus dilakukan. Pasalnya, tahun depan, Gedung Sate genap berusia 100 tahun sehingga perlu dipoles dengan wajah baru dan punya interaksi baru dengan masyarakat.
"Untuk daya tarik wisatawan saya kira bisa meningkat 10 persen," jelasnya. Rencananya, jelasnya, Gedung Sate pada 2020 bakal dibuka untuk umum termasuk akses ke ruangan di dalam, kendati dilakukan dengan mempertimbangkan batasan wilayah mana yang boleh dikunjungi guna memberikan kesempatan masyarakat mengeskplorasi gedung bersejarah tersebut.
Di tempat yang sama, Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jabar Iip Hidajat menyatakan pembangunan kedua taman tersebut menelan biaya hingga Rp 18 miliar. Berbeda dengan taman depan, pihaknya menyebut taman belakang belum sepenuhnya rampung. Masih terdapat pengerjaan.