JAKARTA, suaramerdeka.com - Pengunaan pestisida kimia di tingkat petani cukup memprihatinkan. Sebab, banyak petani yang menggunakan sarana produksi pembasmi hama itu justru berlebihan (overdosis), sehingga yang terjadi hama menjadi resistensi.
Untuk membantu petani dalam aplikasi pestisida dengan baik, Kementerian Pertanian (Kementan) menyarankan agar menggunakan pestisida sesuai anjuran yang tertera dalam kemasan. Selain itu, jangan mencampur sendiri pestisida yang satu dengan yang lain
“Satu jenis pestisida dibuat sesuai hasil tes di lapangan. Misalnya pestisida untuk hama sundep, efektif untuk hama tersebut, bukan untuk hama yang lain,” kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, Senin (30/9).
Sarwo Edhy melihat selama ini petani juga kurang tepat dalam menggunakan atau mengaplikasikan pestisida, terutama waktu menyemprotkan. Contohnya, jika ingin membasmi hama sundep, seharusnya disemprotkan sebelum hama itu masuk ke batang padi. “Kalau penyemprotan pestisida ketika hama itu sudah masuk batang padi, maka tidak akan efektif,” ujarnya.