DEPOK, suaramerdeka.com - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, untuk memperbanyak guru produktif dibandingkan dengan guru normatif. Menurutnya, saat ini persentase jumlah guru terampil baru sekitar 35 persen sedangkan guru normatif sebanyak 65 persen.
"Tugas bapak Ibu sekalian untuk menyiapkan ini, meng-upgrade agar guru-guru yang bisa melatih, guru-guru yang terampil itu lebih banyak, istilahnya itu guru produktif," ujar Presiden, Jokowi kepada seluruh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemdikbud, Depok, Selasa (12/2).
Presiden juga menekankan pentingnya penambahan jumlah guru terampil agar sejalan dengan fokus pemerintah untuk membangun sumber daya manusia (SDM). Pemerintah ingin SDM Indonesia memiliki keahlian serta keterampilan agar mampu bersaing dengan negara lain.
"Kita juga harus mengenalkan kepada anak di mana ini sudah zamannya revolusi industri 4.0. Kita harus memberikan pelajaran yang berkaitan dengan digitalisasi, bahasa codding, dan ke depan hal itu sangat penting sekali, mulai dikenalkan karena ini kesempatan, apalagi kalau kita bisa melompati negara lain, inilah kesempatan kita," tegasnya.