YANGON, suaramerdeka.com - Myanmar yang tengah menghadapi kudeta militer saat ini dalam kondisi kian panas. Dilaporkan 50 demonstran tewas dalam sehari akibat aksi militer, Minggu (15/3/2021)
Meski kondisi WNI di Myanmar belum perlu dievakuasi, namun KBRI Yangon terus memantau keadaan di sana.
"Ada beberapa aksi demo maupun penetapan martial law di lokasi tempat tinggal mereka, namun tidak ada serangan langsung yang ditujukan kepada para WNI," tulis pernyataan resmi pihak Kemlu.
Pihak KBRI Yangon meminta WNI tetap berada di dalam rumah jika tidak sangat mendesak dan mengimbau untuk pulang ke Indonesia menggunakan maskapai penerbangan yang masih tersedia yakni Singapore Airlines dan Myanmar Airlines.
Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar