WARGA RT 2 dan RW 3 Kelurahan Karangmalang dikenal sebagai penghasil tumbuhan daun ceplok piring atau Gardenia augusta . Tumbuhan jenis perdu tegak dengan tinggi satu hingga dua meter itu memiliki ciri-ciri batang berkayu, bercabang, ranting mudanya terlapis lilin, dengan warna hijau kecoklatan. Dapat dibentuk kanopinya dengan pemangkasan berkala. Umumnya diperbanyak melalui cangkokan.
Tanaman ini banyak tumbuh di Kelurahan Karangmalang. Hampir setiap rumah terdapat tanaman ini dan dapat dipanen setiap seminggu, dengan hasil 20 ikat. Lurah Karangmalang, Adi Wijanarko, mengatakan di wilayahnya, daun ceplok piring sangat melimpah, namun belum ada inovasi untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi. Biasanya, warga hanya mengelola daun ini sebagai sebagai bahan pelengkap dekorasi maupun karangan bunga.
Suami Sri Kusmintarsih itu menjelaskan, kelurahan kemudian bersinergi dengan Tim kuliah kerja nyata (KKN) alternatif Universitas Negeri Semarang (Unnes), menyosialisasikan pembuatan jeli berbahan dasar daun ceplok piring di RW 03 Kelurahan Karangmalang. Sehingga, tak hanya dimanfaatkan sebagai pelengkap dekorasi atau karangan bunga saja.
"Tumbuhan yang menjadi maskot Kota Denpasar dengan sebutan jempiring itu juga bisa dibuat sebagai jeli," ujar lurah yang pernah meraih peringkat tiga kejuaran bulungkis Korpri tingkat kota itu.