SEKITAR 1,3 juta tenaga kesehatan bakal menjadi kelompok pertama dan prioritas utama program vaksinasi Covid-19 pada Tahap I mulai Januari-April 2021. Untuk mengawali program vaksinasi, Kementerian Kesehatan mengirimkan Short Message Service (SMS) blast secara serentak kepada seluruh penerima vaksin Covid-19 mulai Kamis (31/12).
Sasaran penerima SMS adalah mereka yang terdaftar dalam Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Sebagian besar tenaga kesehatan menyambut gembira program vaksinasi yang memprioritaskan petugas yang berada garda terdepan penanganan pasien Covid-19. "Senang tapi juga ragu," ujar Nanda M salah satu tenaga teknis kefarmasian di salah satu rumah sakit di Kota Semarang.
Meski menjadi prioritas pertama, namun sebagian tenaga kesehatan masih ragu-ragu menerima vaksin Covid-19. Ini wajar mengingat vaksinasi Covid-19 merupakan kali pertama diberikan, bahkan di seluruh dunia sekalipun. "Banyak yang siap, tapi banyak juga yang masih bertanya soal vaksin, ya masih ragu karena keterujian vaksin belum paripurna itu tadi," katanya.
Selain itu, efek samping dan mekanisme kerja dari vaksin tersebut belum teruji benar. Meski baru-baru ini MUI menyatakan bahwa vaksin Sinovac halal dan suci. Kendati demikian, para tenaga kesehatan secara prinsip setuju dengan hadirnya vaksin Covid 19 yang didatangkan pemerintah.
Untuk mengawali program vaksinasi, setelah mereka menerima Short Message Service (SMS) blast secara serentak, masing-masing diminta melakukan regritasi dengan mengisi data calon penerima vaksin Covid-19. "Sudah dapat SMS, tapi tidak ada perintah registrasi. Hanya info lengkap perihal daftar penerima vaksin cek web Pedulicovid.id," katanya.