"Yang membedakan, sifatnya hanya segmented, karena tiap Daop memiliki OCC masing-masing dan hanya mampu memonitor wilayahnya saja sehingga berbeda dengan FR yang mampu menampilkan pergerakan KA tanpa segmented wilayah. Di luar itu, status FR di-buka untuk seluruh masyarakat, sedangkan data di OCC hanya dapat di akses oleh operator (KAI)," katanya.
Menurut dia, ada dua pola kerja OCC. Salah satunya, memonitor kesesuaian jadwal antara master schedule Gapeka (Grafik Perjalanan KA) dengan eksekusi sesungguhnya yang terjadi di lapangan secara manual. Untuk kesesuaian itu, data operasinya berasal dari masing-masing stasiun, termasuk eksekusi pemberangkatan dan penerimaan KA yang dilakukan petugas PPKA (pemimpin perjalanan KA) di tiap stasiun.
Pola satunya lagi, gelindingan operasi dilakukan secara terpusat seluruhnya di OCC, termasuk eksekusi pemberangkatan dan penerimaan KA yang dilakukan operator di pusat kendali, dan berjalan secara otomatis dengan merujuk jadwal Gapeka yang telah di-input ke dalam sistem. Kuncinya tetap sama, berupa monitoring terhadap kesesuaian jadwal dengan Gapeka di OCC. Operator pun menjalankan peran kuncinya sebagai pemandu demi kelancaran lalu lintas KA. Semua stasiun terhubung.
Dari data yang diolah dari pola operasi tersebut, terutama pengaturan terpusat, memastikan keamanan dan keandalan operasi KA merupakan hal yang tak bisa ditawar.
"Dalam kondisi ideal, petugas OCC dengan pola operasi manual hanya memonitor traffic dan tidak terlalu banyak melakukan intervensi petugas PPKA di tiap stasiun. Namun apabila terjadi gangguan yang membuat traffic terganggu dan berefek pada keterlambatan pada banyak KA dalam suatu lintas, petugas di OCC dapat memberi arahan untuk mengurai keterlambatan kepada para PPKA," kata tenaga muda andal di anak perusahaan Len itu.
Selain itu, train numbering (ID Kereta) yang di-input oleh petugas OCC, akan sangat sangat membantu PPKA di tiap stasiun untuk mengenali KA yang akan masuk stasiun karena muncul di panel kontrol sehingga berguna bagi petugas di lapangan itu untuk mengambil keputusan dan mengarahkan KA, apakah dapat berjalan langsung atau harus menunggu dan berhenti di tiap stasiun.