SEMULA Pemerintah begitu yakin vaksin Covid-19 akan tersedia November dan pada minggu ke-3 Desember bakal dimulai program vaksinasi. Namun perkiraan itu sedikit meleset setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan penyediaan vaksin covid-19 oleh pemerintah pada Desember 2020 tertunda dan baru terealisasi pada Januari 2021.
“Mengingat ketatnya timeline yang harus dijaga untuk memenuhi target persetujuan EUA terhadap vaksin Sinovac, kami mengharapkan komitmen dan kerja sama yang baik dari seluruh pihak yang terlibat. Dengan begitu, ketersediaan vaksin Sinovac dapat tercapai sesuai waktu yang ditargetkan, yaitu akhir bulan Januari 2021. Tentunya dengan jaminan terhadap keamanan, khasiat, dan mutunya untuk digunakan oleh masyarakat.” tutup Kepala Badan POM Penny Lukito, Jumat (27/11).
Begitu besar optimisme pemerintah menaruh harapan pada vaksin Covid-19 hingga sejumlah pihak menyebut overekspektasi. Lalu kita sekarang behadapan dengan fakta izin darurat (Emergency Use Authorization /EUA) vaksin Covid-19 tertunda. Lalu bagaimana efek mengingat harapan besar itu telah menjadi harapan besar masyarakat juga?
Menurut dosen Departemen Kedokteran Humaniora Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata dr Gregorius Yoga Panji Asmara SH MH CLA, vaksin Covid-19 masih dalam tahap penelitian dan membutuhkan waktu yang tidak pendek. Vaksin adalah satu dari sekian banyak cara pencegahan dan pengendalian virus.