DESA Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Banyumas dulu hanya dikenal sebagai desa penderes dan krisis air bersih, namun kini dikenal sebagai Kampung YouTuber Banyumas. Puluhan pemuda milenial di desa ini kini berpenghasilan jutaan rupiah dari Google atau YouTube.
Di balik 'moncernya' Kampung YouTuber ada sosok bernama Siboenlah berjuang jatuh bangun, mengawali dan menggerakan. Kesuksesan Siboen menjadi jutawan dari YouTube, juga menjadi magnet penarik para YouTuber pemula ataupun profesional berkonsultasi kepadanya. Tak heran jika ekosistem YouTuber ini makin tumbuh, meski dari pedesaan.
"Kami mengapresiasi dari Mas Siboen yang telah menjadi pelopor industri atau kerja kreatif bagi pemuda-pemuda di sini. Apalagi dengan kreativitas mereka inilah, Desa Kasegeran semakin dikenal lebih luas tanpa sekat geografis. Ini bukti bahwa pemuda desa bisa membangun desa meski dari pinggiran," jelas Kepala Desa Kasegeran, Saifuddin.
Siboen yang dikenal luas sebagai pemilik channel misteri berburu hantu dan bengkel ini juga sering menjadi buruan orang yang ingin menekuni YouTube. Berkat YouTube, lulusan sekolah dasar yang tadinya hanya mengelola bengkel kecil di tepi jalan Cilongok-Purwojati ini sejak dua tahun lalu telah berpenghasilan ratusan juta per bulan. Tak heran tamu dari luar Jawa juga sering berdatangan ke pemilik channel dengan hampir 1 juta subscriber ini.
Seperti pekan lalu, Rahmat Fitriyadi, pemuda asal Lombok, Nusa Tenggara Barat telah sengaja datang kali kedua ke rumah sekaligus bengkel yang di depanya mencolok tertulis "Sedulur Subscribe' Siboen. Pemuda pemilik channel YouTube berkonten Murotal Quran ini rela menempuh ratusan kilometer bersepeda motor ratusan kilometer untuk 'berguru' YouTube pada Siboen.
"Saya belajar banyak hal dari Mas Siboen tentang YouTube. Jadi disamping servis motor, saya juga belajar memperdalam lagi tentang YouTube. Dulu pertama kali saya juga ke sini saat awal merintis YouTube," jelas Rahmat, qori (pembaca Quran) yang telah memiliki 1700 subscriber.
Siboen yang memulai dunia YouTube secara otodidak sejak pertengahan 2017 memang inspiratif. Bermodalkan ponsel android yang dibeli kredit dengan uang gadai perhiasan istri, Siboen mulai memproduksi konten YouTube. Jatuh bangun ia alami sendiri hingga akhirnya menemukan celah peluang dan penghasilan ratusan juta dari YouTube hingga tahun ketiga sekarang.
"Perjuangannya luar biasa, namun yang patut diacungi jempol. Ia tetap rendah hati dan rela berbagi ilmu, pengalaman dan membantu permasalahan tentang perYouTubean dengan siapapun. Saya termasuk orang yang termotivasi dan terinspirasi perjuangan Mas Siboen ini," jelas Hari Suharno atau Pak Sabar Tarot, YouTuber asal Ajibarang yang kini juga telah berpenghasilan puluhan juta rupiah per bulan.
Selain kunjungan warga berbagai daerah, berkat konten bengkel di channel YouTubenya, Siboen menjadi langganan kiriman servis sepeda motor dari luar daerah. Sepeda motor yang dikirim lewat ekspedisi ini, diminta penonton YouTube nya untuk diservis. Saat servis kendaraan itulah, analisis kerusakan dan cara membetulkan kerusakan dipaparkan secara gamblang menjadi konten YouTube.
"Saya menjelaskan dengan rinci dan dengan bahasa sederhana sehingga orang awampun mengerti penyakit motor dan cara mengobati motor. Itu menjadi konten channel bengkel saya sejak awal sehingga penonton bahkan bisa memperbaiki motor sendiri dengan nonton channel saya," jelas dia.
Dari channel berisi tutorial perbengkelan inilah, Siboen hingga kini mendapatkan 912 ribu subscriber. Channel inipula yang terbilang paling produktif mendatangkan dollar dibandingkan dengan channel misteri yang juga dikelolanya. Pasalnya meski sederhana, channel bengkel ini berguna dan setiap saat bisa dibuka ketika dibutuhkan.
"Kalau misteri mungkin sekali nonton sudah tak nonton lagi. Tetapi kalau bengkel bisa membuka lagi ketika butuh. Makanya konten yang saya berikan sederhana, mulai cara menambal ban, memasang kampas rem," ujar suami Tina yang mulai berpenghasilan lima bulan pasca menekuni YouTube.
Jatuh Bangun Menjadi YouTuber