DUBAI, suaramerdeka.com - Indonesia telah menandatangani perjanjian kerangka kerja resmi dengan World Logistics Passport (WLP), yang merupakan inisiatif besar yang dibentuk untuk meningkatkan peluang perdagangan antara pasar negara berkembang. Sebagai negara Asia Tenggara pertama yang mengikuti program setelah pendaftaran Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo), perjanjian tersebut menandai langkah besar dalam implementasi WLP di Indonesia dengan dukungan otoritas pemerintah.
Perjanjian kerangka kerja ini ditandatangani oleh Sultan Ahmed Bin Sulayem, Ketua Dubai’s Ports, Customs and Free Zone Corporation (PCFC), dan Toto Dirgantoro, Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) atau Indonesia National Shippers’ Council (INSC), di hadapan sejumlah pejabat pemerintahan Indonesia.
Dewan sebelumnya mendaftar di WLP sebagai penyedia manfaat, sebuah peran penting dalam program di mana organisasi akan menawarkan layanan konsultasi pasar dengan potongan harga kepada anggota WLP.
Baca juga: Neraca Perdagangan Manufaktur Surplus USD 14,17 Miliar, Ekspor Industri Tembus USD 131 Miliar