JAKARTA, suaramerdeka.com - Pemerintah harus mewaspadai fluktuasi harga pangan yang berlangsung sejak akhir tahun lalu, terutama pada komoditas pokok. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan komoditas pangan di pasar untuk membuat harganya terjangkau, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
“Sangat penting bagi pemerintah untuk memperhatikan pergerakan harga sebagai salah satu indikator ketersediaan komoditas pangan di pasar. Harga yang terjangkau akan sangat membantu masyarakat, terutama di masa pandemi, untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan gizinya. Upaya untuk terus meningkatkan produktivitas pangan dalam negeri juga harus diupayakan terus menerus bersamaan dengan menjaga kelancaran rantai distribusi,” kata Head of Research Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta.
Pantauan CIPS menunjukkan, data bulan Desember 2020 menunjukkan adanya kenaikan dan penurunan harga di beberapa komoditas tertentu (month to month). Kenaikan terjadi pada komoditas beras. Lalu, penurunan harga terjadi pada komoditas daging sapi, telur, dan bawang merah.
Dilansir dari data BPS, fluktuasi harga komoditas pada bulan Desember menyebabkan inflasi pada bulan Desember sebesar 0,45 persen (month to month). Lebih lanjut, BPS juga menuturkan bahwa inflasi pada bulan ini utamanya disebabkan karena kenaikan cabai merah yang menyumbang 0,12 persen dan telur ayam ras sebesar 0,06 persen.