JAKARTA, suaramerdeka.com - Pemerintah terus mendorong dan meningkatkan peran usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji dan umrah asal Indonesia dengan membuka peluang ekspor produk-produk UKM ke Arab Saudi dalam upaya memenuhi kebutuhan jamaah haji dan umrah Indonesia di Tanah Suci.
"Kerja sama ini juga memberi kesempatan lebih besar bagi UKM Indonesia untuk berkontribusi dalam peningkatan ekspor nonmigas. Kegiatan ini sekaligus menjadi langkah percepatan ekspor nonmigas di masa pandemi, termasuk pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam siaran pers usai meneken kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Agama, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kadin.
Menteri Lutfi mengatakan potensi pasar di Arab Saudi antara lain kebutuhan makanan dan minuman jamaah haji dan umrah asal Indonesia. "Kita bisa melihat bahwa ada niche market (peluang pasar) orang Indonesia yang setiap tahunnya pergi ke Tanah Suci, perlu asupan makanan, dan kangen produk-produk dan makanan Indonesia. Kami ingin produk-produk Indonesia bisa menjadi subjek utama produk-produk nonmigas kita di sana, terutama dari para pelaku UKM," katanya.
Pada periode Januari-Oktober 2020, ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi tercatat 1,08 miliar dolar AS. Di sisi lain, impor nonmigas Indonesia dari Arab Saudi tercatat hanya 395 juta dolar AS. Capaian ini menjadikan neraca perdagangan nonmigas Indonesia surplus hingga 687 juta dolar AS, atau naik 12,17 persen dari periode tahun sebelumnya, tercatat 613 juta dolar AS.